Mohon tunggu...
idham samawi
idham samawi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

ilmu komunikasi UIN suka 2011

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Liga Spanyol Bukan Hanya Madrid dan Barcelona

19 September 2012   04:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:15 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya banyak orang atau fans sepak bola, bahkan bukan fans barcelona dan madrid menilai persaingan di la liga primera spanyol hanyalah membicarakan tentang madrid dan rival abadinya yaitu barcelona.
selain kedua tim tersebut, masih ada lagi tim spanyol lainnya yang patut diwaspadai dan menjadi rival berat madrid dan barcelona seperti valencia, villareal,dan atletico madrid, tim yang merupakan rekan satu kota dengan madrid. Memang benar barcelona dan madrid adalah dua tim penguasa la liga, namun bukan berarti tidak ada lagi ada tim yang bisa mengalahkan kedua tim tersebut. Barcelona adalah tim spanyol yang paling produktiv menciptakan gol dan paling banyak juga mendapatkan trofi juara beberapa tahun ini. Semuanya itu didapatkan karena hasil kerja keras semua pemain dan pelatihnya. Barcelona mempermainkan sepak bola indah yang tidak bisa dilakukan oleh tim lainnya. Tim asal kota catalunnya itu terkenal dengan pasing-pasing bola pendek dalam strategi permainannya, atau yang dikenal dengan tiki taka.
Namun walaupu begitu, bukan berarti barca tidak bisa dikalahkan. Buktinya barca bahkan pernah dikalahkan oleh tim yang bisa dibilang tim medioker di la liga. Begitu juga real madrid walau pun madrid mempunyai pemain pemain kelass dunia yang di beli dengan harga yang cukup mahal dibandingkan dengan club club liga spanyol lainnya yang tidak mempunyai dana untuk membeli pemain pemain berlevel tinggi seperti hal nya madrid dan barca
tetapi club yang biasanya di sebut ecek ecek ini mempunyai alternativ lain untuk bisa bersaing bukan hanya sekedar ikut ikutan atau biasanya di sebut club club pelengkap
sebut saja valencia meraka mampu mengembangan talenta talenda muda dari akademinya sendiri untuk bisa menyamai madrid dan barca terbukti valencia mampu menjuarai liga spanyol sebanyak enam kali begitu juga atletic bilbao yang mengemas delapan trofi liga spanyol dan tidak pernah terdekradasi sama halnya madrid dan barcelona.
Club-club di luar dari spanyol juga menilai yang patut diwaspadai hanyalah barca dan madrid. Pada saat melawan kedua tim ini mereka menggunakan ekstra defensif atau formasi parkir bis dimana semua pemain mereka di paksa bermain di belakang.
seperti laga semifinal musim lalu, saat barcelona bertemu chelsea. Banyak orang memprediksikan barca lah yg akan memenangkan laga tersebuta. Namun fakta membuktikan, club asal london chelsea lah yang berhak melangkah menuju babak final. Di leg pertama yg berlangsung di kandang chelsea, stamford bridge, barcelona dipaksa menyerah dan mengakui keunggulan the blues 1-0. Drogba berhasil mnciptakan satu-satunya gol pada laga itu sampai wasit meniupkan peluit panjang tanda laga berakhir. Di leg ke 2 yang berlangsung di kandang barcelona, new camp, barca diprediksi akan melibas chelsea dengan selisih skor yang besar. Prediksi itu sepertinya benar-benar akan menjadi nyata ketika barca sudah menciptakan gol di awal laga. Sergio bosquest berhasil melakukan tendangan yg tidak bisa di blok oleh kipeer chelsea, petr cech. Selang beberapa menit berlangsung, barca mendapatkan hadiah pinalty setelah iniesta dijatuhkan salah satu pemain chelsea di dalam kotak terlarang atu kotak pinalty. Messi yg menjadi algojo untuk mengeksekusi tendangan pinalty ternyata gagal setelah tendangannya melambung dan membentur mistar gawang. Walaupun begitu barca tetap mendominasi permainan dan unggul jauh penguasaan bola atas tim yang berjuluk the blues itu. Namun akhirnya sekitar menit ke 26, barca berhasil menggandakan keunggulan menjadi 2-0 setelah andres iniesta membobol gawang petr cech untuk yg ke 2 kalinya. Saat itu pula semua orang mengira permainan berakhir karena chelsea benar-benar sudah memainkan permainan yang buruk dan tidak pernah menguasai bola, apalagi setelah kapten merekan john terry mendapatkan kartu merah dan dikeluarkan dari lapangan setelah menendang salah satu pemain barca. Namun tidak diduga, sebelum babak pertama berakir chelsea berhasil mengurangi selisih gol atas barcelona setelah ramires menciptakan gol yg indah ke gawang victor valdes. dibabak kedua tores menggandakan kedudukan menjadi 2 sama barcelona harus terhenti dibabak per empat final dengan agregat 2 - 3 untuk kemenangan chelsea. Dan dari kejadian ini dapat kita simpulkan bahwa tidak selalu tim hebat dan mendominasi permainan akan selalu memenangkan pertandingan tersebut. Karena yang paling berperan penting dalam sebuah pertandingan adalah strategi yang dipasang oleh sang arsitek tim tersebut kepada tim yang dilatihnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun