Mohon tunggu...
Idham kholid
Idham kholid Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiwa

saya adalah seorang yang sangat percaya diri

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Monumen Peluru

28 Oktober 2023   20:03 Diperbarui: 28 Oktober 2023   20:13 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Masih banyak diantara kita yang belum tahu sejarah tugu peluru yang ada di Wonoayu. Sebuah tugu berbentuk peluru besar berdiri persis di samping perempatan jalan Raya Wonoayu menuju Krian. Padahal di tempat ini, pernah terjadi pertempuran hebat antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan Tentara Inggris yang berasal dari India.

Peristiwa yang melatarbelakangi pertempuran di Wonoayu terjadi pada tanggal 24 Desember 1945. Saat pesawat Thunderbolt milik Inggris ditembak jatuh oleh pihak Indonesia karena memasuki teritorial Republik Indonesia dan berhasil menawan pilot pesawat bernama Davidson. Pasukan Inggris dikerahkan untuk mencari pilot mereka yang jatuh di sekitar Sidoarjo.

Saat Tentara Inggris masuk ke wilayah Sidoarjo, terjadi pertempuran sengit dimana dalam pertempuran itu telah menggugurkan empat pimpinan perang. Korban pertempuran di Wonoayu diantaranya adalah:

1. Kapten Herkamto
2. Letnan Satu Soemardanoe
3. Letnan Dua M Said Ibnoe
4. Prajurit Satu M Ikwan

Untuk mengenang jasa dan perjuangan mereka dalam mempertahankan wilayah kedaulatan negara Indonesia, dibangunlah tugu peringatan yang dibuat menyerupai peluru. Tugu ini menjadi tanda dimana telah terjadi pertumpahan darah demi menahan laju pergerakan pasukan Inggris agar tidak meluas.

Kini tugu peluru Wonoayu masih tetap berdiri. Ada fakta menarik mengenai keberadaan tugu peluru dengan monumen yang ada di sana. Monumen peringatan pertempuran diresmikan oleh bupati Sidoarjo, bapak Edhi Sanyoto pada 22 November 1992. Akan tetapi, keberadaan tugu yang memiliki bentuk amunisi senjata berat tersebut sudah ada jauh sebelum monumen diresmikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun