Mohon tunggu...
Idham AMA Muhammad
Idham AMA Muhammad Mohon Tunggu... -

Saat ini saya sedang kuliah di UNHAS, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi, angkatan 2008. Selain sebagai mahasiswa saya juga sering hunting foto, karena cita-cita saya adalah menjadi fotografer profesional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ruang Sosial Bernama Ma'silaga Tedong

30 Desember 2010   07:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:12 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_82483" align="aligncenter" width="554" caption="Ma'silaga Tedong di Malekeri, Desa Palangi, Kec. Balusu, Kab. Toraja, Senin (27/12)."][/caption]

Ruang Sosial Bernama Ma'silaga Tedong

Tiap penghujung desember Tana Toraja dan sekitarnya selalu saja semarak dengan acara ritual budaya. Pasalnya momentum perayaan Natal yang drangkaikan dengan tahun baru menjadi ajang pulang kampung atau mudik bagi para perantau asal Tana Toraja dan sekitarnya. Mengisi ruang-ruang waktu yang sarat akan nuansa guyub ada-ada saja kegiatan yang dihelat oleh warga setempat guna menyemarakkan suasana mudik. Di samping acara ritual budaya yang sudah mentradisi, seperti Rambu Solo (prosesi pemakaman) dan Rambu Tuka (sykuran kelahiran), acap kali juga digelar acara yang bermultdimensi. Salah satu diantaranya Ma'silaga Tedong (beradu kerbau) seperti yang digelar di Malekeri, Desa Palangi, Kec. Balusu, Kab. Toraja, Senin (27/12/2010) sore. Berlangsung di sebuah lapangan tidak jauh dari Museum Ne’ Gandeng, sedikitnya 10 ekor kerbau saling diperhadapkan untuk adu kekuatan. Acara tersebut mengundang antusiasme warga setempat dan para pemudik, termasuk wisatawan mancanegara dan domestik. Tak urung penulis dan tim wartawan Kompas ikut merubung gelaran tersebut. Tampak deretan kendaraan pengunjung memanjang sekitar dua kilometer dari titik kegiatan hingga jembatan Ne’ Gandeng yang merupakan akses utama menuju tempat acara. Dari plat nomor polisinya dapat ditebak kendaraan tersebut berasal dari Mamuju, Bone, Pangkep, Sinjai, Bukulumba, Takalar, Luwu, Enrekang, dan Parepare. Menurut Uni Fidelia Suleman, acara ini memang setiap tahun digelar oleh warga setempat dalam rangka membuka ruang sosial bagi warga setempat dan pendatang. Mahasiswi semester empat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar ini, menilai Mappassilaga Tedong relevan dengan potensi alam dan karakteristik budaya setempat. Kerbau merupakan hewan persembahan untuk acara-acara ritual Toraja. Sementara kondisi alam Tana Toraja yang sarat subur dan sarat hehijauan merupakan habitat buat hewan bertanduk itu. Ma'silaga Tedong sekaligus merupakan ukuran ketelatenan peternak dan petani memelihara kerbau. Sebab, ukuran menang kalahnya kerbau yang diadu sangat ditentukan oleh postur tubuh kerbau, stamina, dan kekokohan tanduk serta bagian kepala kerbau terebut. Satu lagi yang tak bisa dilupakan adalah panjang dan kekarnya tanduk kerbau. Semua faktor itu sangat menentukan sejauh mana seekor kerbau aduan bisa menundukkan lawannya. Muhammad Idham AMA (Mahasiswa Komunikasi Unhas)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun