Mohon tunggu...
Idham AbdiNusa
Idham AbdiNusa Mohon Tunggu... -

Jurnalis | Jalan Tengah | Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Heboh! Demi Pencitraan, Jokowi Korbankan Anak Indigo

19 Juni 2014   01:46 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:12 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Sumber : Kabar24.com"][/caption]

Inikah Revolusi Mental yang dimaksud Jokowi?? Membuat sebuah berita menjadi seolah-olah heboh. Seolah-olah benar terjadi tanpa peduli hal tersebut mengorbankan kepentingan orang lain. perhatikan tiga link berita di bawah Ini.  beritanya mengirim pesan bahwa anak Indigo meramal presiden berikutnya adalah Jokowi.

1. (Tempo.co -  Heboh Sosok Presiden Terawangan Anak Indigo)

2. Liputan6 - Ramalan Anak Indigo Tahun 2005 tentang Kemenangan Jokowi)

3. Tribunnews - Video Ramalan Anak Indigo Tentang kemenangan Jokowi

1. Tidak ada nama Jokowi Disebutkan

Bayangkan ramalan anak Indigo pun dijadikan komoditas politik, dan itupun dimanipulasi, dalam ramalan tersebut tidak ada sama sekali nama Jokowi disebutkan, namun dikait-kaitkan karena ada disebut kata sederhana.

Liputan 6 : Ramalan Anak Indigo Tahun 2005 tentang kemenangan Jokowi

Tempo :  Heboh Sosok Presiden Terawangan Anak Indigo

Tribunnews : Ramalan anak Indigo tentang kemenangan Jokowi.

Itulah tiga media yang memuat berita Ramalan Anak Indigo Jokowi Presiden

Ketiga media diatas membuat kita geleng-geleng kepala, sehabat apakah satu media dapat memberi keseimpulan dalam pemberitaannya. Jelas-jelas sumber pemberitaan tidak memuat nama Jokowi, artinya anak Indigo tidak menyebut nama Jokowi.  Berikut Videonya

2. Berita Iklan (advertorial)

Berita tersebut adalah iklan, disajikan oleh Tim Pemenangan Jokowi untuk disebarkan kepada publik lewat media, artinya berita tersebut benar-benar berita pencitraan. Hal ini dibuktikan berita tersebut memiliki banyak kesamaan dalam penyusunan kalimatnya dengan berita-berita yang dimuat di media terpisah dan ditandai dengan Kode Adv (Advetorial) di akhir badan berita.

Bayangkan saja, media sekelas Tempo juga ikut-ikutan memasang berita yang berdasarkan sebuah ramalan yang jelas-jelas tidak memiliki hubungan dengan pesan yang hendak disampaikan oleh media tersebut.

Memalukan sekaligus memilukan, media membuka ruang pencitraan kepada Jokowi, terlepas hal tersebut sesuai fakta atau tidak. Naasnya yang menjadi korban kali ini adalah anak  Indigo. Seperti inikah pencitraan Jokowi?

3. Anak Indigo Jadi Korban

Akibat berita-berita yang memanfaatkan Videotersebut, akhirnya muncul perdebatan di Laman komentar Youtube, yang pada akhirnya merugikan anak-anak Indigo, bagi yang tidak memahami kondisi sebenarnya, anak-anak tersebut mendapat cacian di Youtube karena dianggap mengada-ada. salah siapakah ini? anak-anak yang tidak berdosa yang harusnya mendapat dukungan malah menjadi korban dari pencitraan politik Jokowi. semoga ini didengar oleh Jokowi, sehingga ke depan bisa menggunakan hal-hal yang lebih rasional dan tidak mengorbankan orang lain demi pencitraannya.

4. Media sebaiknya lebih Bijak

sebaiknya media lebih bijak untuk memilih dan memilih berita mana yang layak dimuat sekalipun berita tersebut adalah berita Advetorial.  karena dalam hal pilpres seperti yang terjadi saat ini, akan banyak kepentingan yang akan bermain, lihatlah.. akibat pemberitaan tersebut, selain kebohongan dan manipulasi, anak-anak Indigo menjadi korban buruknya pencitraan dalam politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun