Annyeong.
Mumpung cuaca Bekasi lagi sedikit temaram, saya boleh curhat tentang k-drama alias drakor, sebentar?
Dua tahun belakangan ini, saya sedikit selektif dalam memilih drama yang ingin ditonton. Khususnya drakor. Antara sudah jenuh, selama lebih dari satu dekade saya menjadi pengagum oppa dan eonni di layar laptop dan handphone. Atau entah karena selera saya dalam memilih tontonan sudah sedikit bergeser.
Umm...rasa-rasanya sih yang kedua ya. Karena usia.
Semakin menua, tanpa saya sadari saya semakin menghindari drama yang bergenre berat bikin sakit kepala. Walau belum lama ini saya baru menamatkan Train dan Secret Forest 2. Dan untuk romance, saya sudah semakin jarang bisa menamatkanya hingga akhir episode.
Drama yang awalnya saya nanti-nanti karena cast-nya termasuk dalam list aktor dan aktris favorit saya, seringnya berujung dengan saya mutung di tengah jalan dan enggan melanjutkan menonton.
Alasannya rata-rata hampir sama. Romance yang menurut saya berlebihan.
Tapi surprisingly, tahun ini ada 3 drakor ber-genre romance yang saya sukai dan berhasil saya tamatkan dengan hati riang gembira. Nomu. Nomu jo-ah.
When the Weather is Fine. A Piece of Your Mind. Do You Like Brahms?
Lucunya, banyak kesamaan dari ketiga drakor tersebut. Saya baru menyadarinya sekarang, setelah saya menyelesaikan 16 episode Do You Like Brahms? hanya dalam waktu 2 hari.
Ketiga drama ini sukses menyentuh hati saya dengan kesederhanaan sekaligus kehangatan yang mereka miliki. Rasa manis yang saya rasakan ketika mengecap adegan demi adegan terasa nyata. Tanpa pemanis buatan.