“What did I do wrong as a doctor?I saved people life!” –Lee Young Oh–
______
Menonton Beautiful Mind itu bagaikan naik sebuah rollercoaster dimana saya sulit menebak kapan akan berhenti. Emosi saya benar-benar campur aduk tidak karuan. Ya gregetan, ya senang, ya sedih, ya haru, ya kesel. Paket komplit pake telor dadar satenya sepuluh tusuk, deh!
Sebentar, Beautiful Mind yang saya maksud adalah drama yang saat ini sedang tayang di Korea ya. Bukan A Beautiful Mind-nya Russell Crowe yang melegenda ituh......
Beautiful Mind versi Korea bercerita tentang dokter ahli bedah syaraf Lee Young Oh (Jang Hyuk) yang memiliki penyakit “Antisocial Personality Disorder”. Berdasarkan penjelasan yang saya dapat dari mbah gugel (saya ambil yang paling gampang diinget saja ya yaitu dari fan page fb Psikologi Indonesia). Penyakit Antisosial adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan berkurangnya hari nurani. Penderita akan sangat agresif dan lebih peduli dengan kebutuhannya sendiri daripada orang lain.
Sementara penjelasan medis dari dramanya sih, karena adanya kerusakan pada lobus frontal dan inti amygaloid yang mengendalikan emosi, dokter Lee Young Oh ini tidak bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain atau berempati. Marah, senang, sedih, kecewa, takut dan segala bentuk emosi yang ada, tidak dapat dirasakannya. Serem?Banget.
“You should look at me in the eye, so I can read your mind”
Yup, begitulah cara Lee Young Oh bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya selama ini. Sejak kecil dia sudah diajarkan oleh sang Ayah, Lee Gyun Myun, berbagai macam ekspresi manusia. Ketika seseorang bahagia raut wajahnya akan seperti apa, ketika seseorang berbohong akan bagaimana dan lain sebagainya. Semuanya diingat dengan baik oleh Lee Young Oh kecil, karena dia memang anak yang jenius. Sangat jenius.
Saking jeniusnya, Lee Gyun Myun tidak ingin Lee Young Oh menjadi seorang dokter mengikuti jejaknya. Walau pada akhirnya Lee Young Oh sanggup meraih cita-citanya menjadi dokter hebat seperti Ayahnya, rasa ketakutan Lee Gyun Myun atas penyakit anaknya tidak pernah padam. Ketakutan yang seharusnya tidak perlu ada. Ketakutan seorang Ayah angkat akan prestasi anaknya yang melebihi dirinya......
Diawali dengan aksi seorang polisi lalu lintas Gye Jin Sung (Park So Dam) dan kawannya yang saya lupa namanya, mengejar seorang pegendara motor yang ngebut di jalanan. Pengendara motor yang nanti akan kita ketahui bernama Kang Chul Min itu menuju RS Hyunsung Hospital, tempat Lee Young Oh akan melakukan live sugery pertamanya di Korea.
Keseruan berlanjut ketika Kang Chul Min mengalami kecelakaan dan menderita luka internal hingga mengakibatkan pendarahan yang hebat. Dokter bedah jantung Hyun Suk Jo (Yoon Hyun Min) yang saat itu memeriksanya, memutuskan untuk mengajak dokter Lee Young Oh untuk melakukan operasi bersama. Lee Young Oh yang awalnya menolak karena yakin operasi itu akan sia-sia, akhinrya menyetujui tawaran dokter Hyun yang ngotot ingin menyelamatkan nyawa pasien.
Hasilnya? Seperti yang sudah diduga, Kang Chul Min meninggal dunia.
Tunggu, belum berhenti sampai disitu keseruan drama ini. Jantung mayat Kang Chul Min ternyata hilang, pemirsah. Seluruh RS geger dan mba polisi yang sejak awal curiga bahawa kecelakaan Kang Chul Min disengaja, berniat menyelidikinya. Terlebih beberapa hari sejak hilangnya jantung kang Chul Min, muncul kejadian luar biasa lainnya, yaitu meninggalnya direktur bedah syaraf, dokter Shin Dong Jae. Dimana luar biasanya?Karena Shin Dong Jae meninggal saat sedang dioperasi oleh Lee Young Oh. Klop, bukan?
Siapa dalang dibalik misteri hilangnya jantung Kang Chul Min dan meninggalnya direktur Shin?Apakah pelakunya adalah orang yang sama?Akankah ada korban lain yang muncul?Benarkah Lee Young Oh ikut andil dalam kejadian ini?Atau dokter Hyun?Lalu mengapa seorang polisi lalu lintas bisa seenak jidatnya seliweran keliling RS untuk melakukan penyelidikan kasus pembunuhan?Silahkan tonton 6 episode awal drama ini dan temukan jawabannya hueahueahuea!
Saya tidak habis pikir jika bukan seorang Jang Hyuk yang memerankan tokoh dokter Lee Young Oh (sebelumnya peran ini ditawarakan kepada Yoo Ah In dan Lee Jong Suk, namun mereka menolak). Auranya begitu hidup dan aktingnya membuat saya merinding sejadi-jadinya. Tatapan matanya yang menusuk, hingga luapan amarahnya yang bercampur kepedihan, membuat saya ingin memeluk seorang Lee Young Oh sambil berkata, “Gwenchana, Young Oh-ssi…”
Iya, Jang Hyuk sungguh menjiwa perannya kali ini. Amat menjiwai dan berbeda dengan perannya di drama-dramanya sebelum ini. Tapi bukan berarti hanya dia yang berakting luar biasa. Park So Dam yang menjadi lawan mainnya pun ikhlas saya beri dua jempol karena aktingnya yang natural dan chemistry-nya yang asik dengan Jang Hyuk yang usianya terpaut 15 tahun. Seriously, kalau boleh saya pengen banget tolol-tololin Jin Sung yang onengnya kebangetan. Tapi karena nanti Jin Sung bakal jadian sama Lee Young Oh, jadinya saya urungkan deh niat saya. Hla?
Sosok Ayah yang dingin, misterius plus tegaan berhasil dibawakan dengan apik pake banget oleh Heo Jun Ho. Setiap kakek ini nongol, saya bawaannya pengen ngumpet hlo. Takut diapa-apain gitu. Ekspresinya nyeremin stadium akut kya mau makan orang. Terlebih, sosok Ayah Lee Young Oh ini belum dikupas setajam silet oleh sang writer-nim (ya iyalah, baru juga 6 ep). Ngeri-ngeri sedaplah pokoknya!
Juga ada Park Se Young yang memerankan Kim Min Jae, tunangan Lee Young Oh. Bagi penonton yang tersihir dengan kecantikan mba yang satu ini, hati-hati ya. Di ep 5 dan 6 kalian akan tercengang dengan suatu hal diperbuatnya kepada Lee Young Oh. Wapadalah...waspadalah...!
Begitupun dengan tokoh Hyun Suk Jo yang membuat mata ini betah memandangya lama-lama karena tatapannya yang sayu-sayu manja. Yoon Hyun Min oppa paaasss banget ngebawain karakternya. Dan saya sungguh menunggu kejutan apa yang endak dihadirkan dari sosok dokter penuh kehangatan ini.
Lalu Dokter dan tokoh yang lainnya?semua sama kerennya. Bahkan saya sampai dibuat berkaca-kaca ketika anak Kang Chul Min yang tuna rungu menangis di depan kamar operasi ketika megetahui bahwa sang Ayah telah tiada. Ngenes ampun-ampunan.
Begitulah. Saya salah ketika mengira bahwa BM hanya sekedar medical drama yang berbumbu romance, thriller juga misteri. Kenyataannya, BM lebih dari itu. Ada sisi kemanusiaan yang ingin disampaikan oleh writer-nim dan PD-nim nya. Bagaimana seorang Lee Young Oh yang “berbeda” dari sekelilingnya menjalani kehidupannya. Menahan rasa sakit hatinya karena dikucilkan (hlo, kan doi nggak punya emosi?halah, tonton aja deh, bawel!). Mencoba untuk terlihat normal dihadapan orang lain. Juga membuktikan kepada sang Ayah bahwa dia bukanlah monster.
Lee Young Oh juga manusia biasa seperti kita.
Manusia yang juga akan marah dan kecewa ketika tidak ada satupun orang yang percaya kepadanya. Manusia yang akan kecewa, ketika “dikhianati” oleh tunangannya. Manusia yang akan berontak ketika dia harus melakukan apa yang tidak dikehendakinya. Manusia yang bisa putus asa dan membutuhkan bantuan orang lain.
Because monster never cheats anyone, never kils anybody. And sometimes, normal people are more cruel than monster……
Maka, tersenyumlah Jang Hyuk!
______
“When others laugh, you laugh. When others cry, you cry. Hide yourself” -Lee Gyun Mun-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
