Mohon tunggu...
Geutrida Malthida
Geutrida Malthida Mohon Tunggu... Administrasi - Mother of 3 cats. SJ . 嵐 . Visca el Barca.

Life is hard tabun happy

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Saatnya Menginjak Bumi, Barca!

25 April 2012   02:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:09 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="It's okay Barca..we'll always support you whatever happens:)"][/caption] "That's the beauty of sports. Sometimes you laugh, sometimes you cry."  -Pep Guardiola- __________ Usai sudah perjuangan pasukan Catalan selama 90 menit di Camp Nou. Perjuangan yang akan selalu dikenang jutaan pendukung mereka, termasuk saya. Maka di pagi hari yang sedikit temaram ini, ijinkan saya untuk sekedar curhat seperti biasanya... Filosofi menyerang, catenaccio dan Inter Milan Ada yang unik dari sms salah satu kawan saya yang mengucapkan belasungkawa atas kekalahan yang diderita Barca, kepada saya usai laga berakhir. Entah kenapa, sms nya hari ini agak sedikit 'lembut', tidak seperti biasanya. Mungkin dia kasihan dengan saya, kemarin Barca sudah kalah dari Madrid...eh sekarang kalah lagi??heheheee..#senyum kecut# Begini bunyi sms kawan saya yang tersebut... "Yang lucunya, udah menang 2-0 kok ya masih nyerang juga. Kenapa gak bertahan aja sih??hahaha" Saya hanya jawab.. "Hahaha, itu yang namanya filosofi bro.." Ya, itulah Barca yang saya kenal. Tak peduli sedang dalam kondisi unggul..seri..atau kalah, mereka akan selalu menyerang. Ini bukan soal tiki-taka ya, tapi menyerang!Barca memang tidak pernah meninggalkan filosofi yang mereka miliki dari dulu hingga sekarang. Mereka tetap menjadi diri mereka sendiri, apapun yang terjadi. Apesnyaaa, nafsu Barca saat menyerang kadang tidak diimbangi dengan pertahanan yang kokoh. Keasyikan menyerang meski kondisi sudah unggul..membuat mereka harus merelakan gawang Valdes dirobek oleh Ramires di akhir babak pertama. Nyesek?pastinya.... Seperti yang sudah diprediksi oleh banyak pihak..termasuk saya, Di Matteo akan kembali memainkan strategi bertahan yang sangat disiplin. Strategi yang juga sudah sering digunakan oleh banyak tim ketika melawan Barca. Strategi grendel catenaccio untuk menahan gempuran pemain Barca, dengan memanfaatkan serangan balik. Lalu, apa strategi ini salah?tidak. Bermain bertahan atau menyerang, intinya hanya satu kan?menang..atau kalah. Dan sekali lagi, startegi ini sukses membuat pemain Barca tersiksa selama 180 menit. Dan kekalahan Barca dari Chelsea tadi, mengembalikan memori Pep Guardiola akan kekalahan yang dialami anak asuhnya dari tim Italia Inter Milan pada tahun 2010 silam. Sama-sama kalah di Semi Final, sama-sama kalah dari tim yang memainkan strategi bertahan dan sama-sama terkubur di Camp Nou. Kebetulan yang menyakitkan, bukan?ya..itulah sepakbola:) Dari Valdes, Pique hingga Messi Untuk kesekian kalinya, saya harus menghela nafas pajang sepanjang pertandingan berlangsung. Pertama, saya sudah girang bukan main ketika tahu Pique bisa bermain dan menjadi starter. Setidaknya, Pque bisa membantu lini belakang Los Cules dalam mengantisipasi bola-bola atas, dan cukup baik menjaga area nya ketika kawan-kawannya sibuk menyerang. Apa nasib, pemain bernomor punggung 3 itu harus cepat-cepat ditarik keluar dari lapangan karena insiden yang dialaminya dengan Valdes. Kedua, bagaimana Valdes yang terkadang masih kagok dan terkejut dengan bola yang menghampirinya. Banyak pihak yang mengganggap Valdes belum mumpuni daam menjaga gawang Barca, ketidaksigapannya dalam menghalau bola, kadang membuat blunder yang cukup fatal. Dan ketiga, siapa lagi kalau pemain yang selama laga menjadi sorotan seluruh mata. Pemain yang sangat-sangat diharapkan mampu memberi kemenangan Blaugarana. Ya, dialah Messi. Beberapa kali tendangannya harus bersua dengan tiang gawang, dan yang paling membuat hati sesak adalah ketika penalty semata wayangnya harus gagal karena..lagi-lagi tiang gawang. Ah, andai penalty Messi bisa sukses..andai Valdes mampu menggagalkan tendangan Ramires dan Torres..andai Pique tidak terlalu cepat keluar dari lapangan..andai..andai..dan andai. Sayang, sepakbola tidak mengenal kata 'andai', kawan!Sepakbola hanya mengenal kata menang atau kalah. Selebihnya..nikmati saja drama dan ketegangan yang terjadi. Jika Barca menang sebagai tim, maka mereka juga kalah sebagai tim;) #triiingg Masa depan Pep Guardiola Dua gelar sudah melayang dari tangan Pep Guardiola. Banyak yang memprediksi pelatih yang sudah memberikan 13 gelar bagi Barca itu, akan segera meninggalkan Camp Nou. Terlebih setelah dua kekalahan pahit yang terjadi dalam semiggu ini. Tapi, Pep menampiknya. Kegagalan Barca meraih dua gelar bergengsi musim ini bukanlah menjadi penentu hengkangnya mantan kapten Blaugrana tersebut. Kalaupun musim depan Pep harus pergi, setidaknya itu bukan karena kekalahan beruntun Barca. Seperti yang kutip dari @barcastuff, berikut pernyataan Pep setelah laga Barca vs Chelsea berlangsung, "My future? I'll make a decision in the coming days. I'll talk with the president in the coming days and we'll decide what's the best for the club". Kita tunggu saja, kemana Pep akan melangkah musim depan. Dia masih punya kesempatan untuk membawa Barca meraih satu-satunya gelar yang tersisa musim ini, Copa del Rey. Sanggupkah? Saatnya Barca kembali ke bumi Tidak ada yang abadi dalam hidup ini. Roda terus berputar, dan semua akan ada masanya. Musim ini memang Barca tidak seberuntung musim-musim sebelumnya. Dua gelar melayang dalam waktu yang singkat. Sungguh sangat menyakitkan. Tapi, tak ada yang perlu disesali. Jika Barca siap memang, maka Barca juga harus siap kalah. Untuk sementara sudah cukup segala 'kemewahan' yang didapat Pep's army beberapa tahun belakangan ini, sekarang saatnya mereka kembali ke bumi. Kembali melihat segala kekurangan yang ada, kembali mengintrospeksi diri... __________ Demikianlah curhat saya yang panjang kali lebar kali tinggi ini. Mohon maaf kalau ada salah-salah kata, namanya juga lagi berduka,hahaha. Congratulations to Chelsea for reaching the final Munich. To Barca, thank you for the great match. No matter what happens, we always proud to be a cules. And whatever will be..will be.... VISCA BARCA! sumber gambar dari www.fcbarcelona.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun