Dojo adalah sebuah tempat yang dipakai sebagai tempat latihan karate secara rutin, seperti Sasana kalau di olah raga Tinju. Umumnya Dojo ini ada nama: misanya nama Dojo merujuk pada lokasi, misal Dojo VMS, karena berada di Perumahan Villa Mutiara Serpong.
Ada juga Dojo yang berada di sekolahan, dan sekaligus menjadi kegiatan ekstra kurikuler. Misal: Dojo Ekskul SD Sinar Cendikia Serpong.
Pendiri Dojo umumnya adalah pelatih yang akan melatih di Dojo tersebut. Bisa satu pelatih, tapi tak jarang lebih dari satu orang pelatih.
Umumnya Dojo ada pengurus Dojo, yang diambil dari orang tua anak yang berlatih (kohai) di Dojo tsb.
Setidaknya ada 4 standart yg harus dijalankan agar Dojo berprestasi dan langgeng.
1. Team work. Ini adalah syarat mutlak. Pelatih harus bisa bekerja sama dengan Orang Tua, Murid, Pengurus Dojo dan Lingkungan. Jadi 5 stake holder haruslah bersatu.
2. Komunikatif. Kelima stake holder diatas harus terbuka untuk melakukan komunikasi. Terutama utk sesuatu yang berupa dukungan terhadap berjalannya Dojo dan support utk prestasi kohai.
3. Transparan. Semua kegiatan hendaknya terbuka dan diketahui oleh semua. Sehingga semua akan merasa dilibatkan dan diharapkan menjadi semangat utk mensukseskan semua program.
4. Akuntabel. Semua program kegiatan hendaknya harus dapat dipertanggungjawabkan. Terutama soal keuangan. Iuran bulanan, pendapatan sponsor, penggunaan dana dalam menjalankan program adalah keharusan. Semua pembelanjaan atau pengeluaran apapun harus ada nota pembelian atau struk atau bon yang asli dan benar.
Empat faktor ini adalah faktor utama dalam hal mengelola dan meningkatkan prestasi kohai di Dojo tersebut. Masih ada beberapa faktor minor lainnya, namun cukuplah empat ini yang dibahas sebagai major faktor.
Selamat berprestasi
Salam kinerja
Ganesha Widya Konsultan
Dewa Ketut SuharjanaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H