Mohon tunggu...
Andi Boediman
Andi Boediman Mohon Tunggu... -

Director of Ideosource, a venture capital focusing on digital industries, including content, media, ecommerce and its digital infrastructures.\r\n\r\nFounder of IDS|international design school, offering graduate studies in creative entrepreneurship partnering with IKJ (Institut Kesenian Jakarta). IDS also offer undergraduate studies in Design, Animation & Filmmaking in partnership Billy Blue Australia.\r\n\r\nwww.ideonomics.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Geliat Telkom Gerakkan Dunia Media, Informasi dan Digital Entrepreneur

20 November 2009   05:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:16 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupert Murdoch, boss Wall Street Journal/WSJ, melihat hubungan industrial yang tidak sehat belakangan ini, di mana distribusi media/konten dianggap menguntungkan penyedia infrastruktur saja. Padahal ia memiliki keyakinan positif tentang era digital melalui ungkapan, “Within ten years, I believe nearly all newspapers will be delivered to you digitally.”

Jadi yang dibutuhkan media adalah prinsip keadilan dalam distribusi. Ini adalah peran Telkom sebagai penyedia infrastruktur distribusi untuk menjawabnya.

Peran Strategis Telkom

Kini, penting bagi semua untuk memahami bahwa media adalah konten yang memerlukan distribusi, dan kertas bukanlah jawabannya. Konvergensi media dan telekomunikasi terletak kepada perubahan value chain di mana distribusi konten utamanya akan melalui infrastruktur telekomunikasi. Ini adalah PR besar bagi perusahaan sekelas Telkom untuk memberikan solusi distribusi ini, artinya perusahaan telekomunikasi akan menjadi platform bagi distribusi informasi, media dan konten.

Ibarat bisnis pipa, saat ini perusahaan telekomunikasi sedang dalam proses tak hanya ikut bisnis pipa, namun masuk lebih dalam ke isi pipa melalui kemitraan strategis dengan para pelaku industri kreatif digital untuk mengisinya, infrastruktur berupa playground disediakan dan para pelaku industri kreatif digital adalah para pemainnya.

Jadi tak ada alasan mengatakan bahwa ketersediaan infrastruktur akan menjadi kompetitor yang akan segera menelan pelaku bisnis dalam mata rantai bisnis T.I.M.E . Justru, dengan berbagai media yang disediakan, terbuka peluang usaha padat karya bagi UKM atau insan kreatif cekak modal, dan kerjasama dengan distributor serta provider tetap terjalin baik. RBT misalnya, dengan adanya infrastruktur yang tersedia, maka artis, label, pencipta lagu adalah pihak-pihak yang akan mengisi.

Begitu juga dengan pengembang software, game, animasi bahkan penerbit media cetak atau penerbit buku yang akan melakukan transisi layanan kontennya ke online. Laku Telkom, akan membangkitkan industri kreatif digital dalam negeri, di masa depan, bisnis konten dan animasi bukan tidak mungkin akan menjadi idola.

T.I.M.E , adalah konsep media dengan ketersediaan infrastruktur sebagai fasilitas yang disediakan. Di dalamnya harus ada yang mengisi, dan Telkom berada di level distribusi. Teman-teman media cetak atau praktisi pers harus merapikan barisan untuk bermitra dengan perusahaan telkom atau sebaliknya, dengan peran sebagai news and content organization. Begitu pula dengan animator, advertising, kreator game, pengembang software.

Problem di dunia pendidikan nasional Indonesia misalnya, adalah terbatasnya distribusi guru-guru berkualitas. Nah, dengan aplikasi education 2.0 misalnya, problem itu teratasi. Bagi pelaku ritel kecil, akan mendapat kemudahan dengan hanya berlangganan melalui infrastruktur data yang sudah diimbuhi perangkat lunak point of sales. Bagi pecinta gaya hidup, tinggal berlangganan kanal game, musik dan film yang bisa diunduh kapanpun, di manapun dan harga terjangkau.

Sederhana, murah dan mudah, bukan?

Indigo Fellowship lahirkan Digitalpreneur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun