Mohon tunggu...
Iden Ridwan
Iden Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang hamba sahaya, hanya itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Tentang Aku, Kamu, dan Malam Itu

21 Oktober 2024   01:06 Diperbarui: 21 Oktober 2024   03:29 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Kau tahu, pada malam yang sunyi, aku berhadapan dengan gadgetku, memikirkan apa yang akan aku tulis tentang dirimu. Malam selalu menjadi saksi bisu bagi pikiran-pikiran liar yang bergelayut di benakku, yang sebagian besar, entah kenapa, selalu kembali padamu.

Malam adalah ruang kosong yang dipenuhi misteri, sama halnya dengan perasaan yang tak pernah selesai kuurai tentang kita. Di antara bintang-bintang yang kadang bersembunyi di balik awan, aku menemukan metafora tentang hidup---bahwa segala sesuatu yang indah sering kali tidak terlihat jelas, namun tetap ada di sana, diam-diam memberikan cahaya. 

Seperti dirimu, yang meskipun sering jauh, kehadiranmu selalu terasa, mengisi ruang yang sebelumnya kosong dalam hidupku.

Dalam filsafat, malam kerap kali dikaitkan dengan refleksi, tempat di mana pikiran-pikiran terdalam menemukan bentuknya. Begitu pula dirimu---kau adalah refleksi dari segala kerinduan dan harapanku yang tersembunyi. 

Di antara senyapnya malam, aku mencoba memahami dirimu seperti filsuf memaknai kehidupan; selalu ada yang baru untuk ditemukan, selalu ada pertanyaan yang ingin kuajukan. Apakah kau sadar bahwa kehadiranmu telah merubah caraku melihat dunia?

Malam ini, aku kembali merenung, menyelami percakapan-percakapan kita, dan setiap kata yang terucap atau tidak terucap menjadi filosofi tersendiri. Tentang cinta, tentang waktu, dan tentang harapan. Mungkin, seperti malam, kita juga adalah misteri yang menunggu untuk dijelajahi, sedikit demi sedikit, seiring berjalannya waktu.

Kita, seperti malam dan bintang, mungkin tak selalu berdekatan, tetapi keberadaan kita saling mengisi. Ketika dunia tidur, hanya kita yang terjaga dalam diam, berbicara dalam pikiran yang tak pernah terhenti. Aku dan kamu, dalam malam yang sama, berbagi rasa meskipun kita tak selalu saling bertatap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun