Sebagai contoh, jika kita ingin membangun kebiasaan membaca setiap hari, kita bisa mulai dengan menetapkan isyarat, seperti meletakkan buku di tempat yang mudah terlihat di meja malam. Keinginan untuk mengetahui lebih banyak atau mendapatkan hiburan dari membaca kemudian akan mendorong kita untuk membuka buku tersebut (respons), dan perasaan puas setelah membaca menjadi hadiahnya. Dengan terus mengulangi siklus ini, kebiasaan membaca akan semakin mengakar dalam rutinitas harian kita.
 Peran Lingkungan dalam Pembentukan Kebiasaan
Dalam bab keenam, "Motivation Is Overrated; Environment Often Matters More," Clear menyatakan bahwa lingkungan kita sering kali memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kebiasaan kita daripada motivasi internal. Lingkungan yang dirancang dengan baik dapat mendukung kebiasaan positif dan mengurangi kebiasaan negatif.
Clear mengilustrasikan konsep ini dengan cerita tentang Eugene Pauly, seorang pria yang kehilangan ingatannya setelah mengalami kerusakan otak. Meskipun Eugene tidak bisa mengingat hal-hal baru, dia masih mampu mengembangkan kebiasaan melalui praktik yang berulang. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan dapat diinternalisasi bahkan tanpa kesadaran penuh, asalkan lingkungan mendukung tindakan tersebut.
Lingkungan yang mendukung bisa sesederhana menata ulang ruang kerja untuk mengurangi gangguan atau menyiapkan makanan sehat yang mudah dijangkau. Dengan membuat kebiasaan positif lebih mudah dilakukan dan kebiasaan negatif lebih sulit diakses, kita dapat meningkatkan peluang kita untuk berhasil membangun kebiasaan yang diinginkan.
 Mempertahankan Kebiasaan dengan Konsistensi
Bab kesebelas, "Walk Slowly, but Never Backward," menyoroti pentingnya konsistensi dalam membangun dan mempertahankan kebiasaan. Clear menekankan bahwa meskipun kemajuan mungkin tampak lambat, yang penting adalah tidak pernah mundur. Dengan terus melakukan tindakan kecil yang sama setiap hari, kita akhirnya akan mencapai hasil yang signifikan.
Clear juga memperkenalkan "the two-minute rule" dalam bab ketiga belas, "How to Stop Procrastinating by Using the Two-Minute Rule." Aturan ini menyarankan untuk memulai dengan tugas kecil yang hanya memerlukan dua menit untuk diselesaikan. Dengan memulai dari tindakan yang sederhana, kita dapat mengatasi inertia yang sering kali menjadi hambatan terbesar dalam memulai kebiasaan baru.
 Mengatasi Tantangan dalam Pembentukan Kebiasaan
Dalam bab keempat belas, "How to Make Good Habits Inevitable and Bad Habits Impossible," Clear menjelaskan bagaimana kita bisa membuat kebiasaan baik menjadi tak terelakkan dan kebiasaan buruk menjadi hampir tidak mungkin dilakukan. Salah satu strategi yang dia rekomendasikan adalah mengubah lingkungan kita secara radikal untuk mendukung kebiasaan yang diinginkan dan menghalangi kebiasaan yang tidak diinginkan.
Misalnya, jika seseorang ingin mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menonton TV, dia bisa meletakkan remote TV di tempat yang sulit dijangkau atau mengatur timer otomatis yang mematikan TV setelah waktu tertentu. Sebaliknya, untuk mendorong kebiasaan positif seperti olahraga, dia bisa meletakkan peralatan olahraga di tempat yang mudah dijangkau dan menarik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!