Mohon tunggu...
Iden Ridwan
Iden Ridwan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang hamba sahaya, hanya itu saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perempuan dan Demokrasi: Partisipasi, Representasi, dan Advokasi

5 Januari 2024   01:37 Diperbarui: 5 Januari 2024   01:48 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Nikolas Gannon on Unsplash   

Sayangnya, Indonesia masih jauh dari standar internasional dalam hal representasi politik perempuan. Data Inter-Parliamentary Union (IPU) menunjukkan bahwa pada tahun 2020, Indonesia berada di peringkat 97 dari 190 negara dalam hal proporsi perempuan di parlemen nasional.

Faktor-faktor yang menjadi hambatan, seperti norma sosial-budaya dan sistem politik yang tidak mendukung, memerlukan langkah-langkah nyata untuk memastikan peningkatan representasi perempuan. 

Implementasi kebijakan afirmasi, pendidikan masyarakat, dan reformasi sistem pemilu merupakan beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperkuat representasi politik perempuan.

Advokasi Politik Perempuan

Advokasi politik perempuan menjadi strategi kunci dalam meningkatkan partisipasi dan representasi perempuan. Ini melibatkan upaya-upaya individu dan kolektif untuk mempengaruhi proses politik dan kebijakan publik. 

Melalui edukasi politik, gerakan sosial, dan reformasi hukum, advokasi politik perempuan dapat mencapai perubahan positif dalam masyarakat dan demokrasi.

Contoh advokasi politik perempuan di Indonesia termasuk kegiatan edukasi politik untuk meningkatkan kesadaran perempuan, gerakan sosial untuk menuntut perubahan sosial dan politik, serta reformasi hukum untuk menghapus diskriminasi gender. Langkah-langkah ini bersama-sama membentuk fondasi yang kuat untuk meningkatkan peran perempuan dalam demokrasi.

Kesimpulan

Perempuan memegang peran kunci dalam memperkuat demokrasi, namun berbagai tantangan masih menghadang. Dengan pendekatan holistik dan langkah-langkah konkret, seperti perubahan norma sosial-budaya, kebijakan afirmasi yang efektif, dan advokasi politik yang kuat, perempuan dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut. 

Meningkatkan partisipasi, representasi, dan advokasi perempuan bukan hanya untuk kepentingan perempuan itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan kualitas demokrasi secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun