Mohon tunggu...
Idelia Freya Nabilah
Idelia Freya Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa

Saya adalah mahasiswa baru jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Penanggulangan Demam Berdarah Dengue di Indonesia

18 September 2024   09:09 Diperbarui: 18 September 2024   09:24 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

IDELIA FREYA NABILAH/191241050

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Demam Berdarah Dengue atau biasa dikenal dengan singkatan DBD merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue sendiri ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang terinfeksi virus dengue. Penyakit ini biasanya terjadi di wilayah dengan iklim tropis dan subtropis. Di musim kemarau, frekuensi dari gigitan nyamuk akan meningkat karena nyamuk akan lebih sering menggigit saat suhu tinggi. Hal ini membuat Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, memiliki risiko tinggi untuk terserang demam berdarah.

Hingga 30 April 2024, World Health Organization (WHO) telah menerima lebih dari 7,6 kasus demam berdarah, termasuk 3,4 juta kasus yang dikonfirmasi, lebih dari 16.000 merupakan kasus parah, dan lebih dari 3.000 di antaranya adalah kasus kematian. Indonesia sendiri mengalami peningkatan kasus demam berdarah di tahun 2024. Sebanyak 88.593 kasus terkonfirmasi dan 621 kasus kematian terjadi karena demam berdarah. Kasus kematian ini terjadi di 174 kabupaten/kota di 38 provinsi dari 456 kabupaten/kota dan 34 provinsi yang ada. Jumlah tersebut sekitar tiga kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2023 di periode yang sama. Hal ini mengakibatkan demam berdarah masih menjadi salah satu tantangan kesehatan di Indonesia.

Kebanyakan kasus demam berdarah tidak menunjukkan gejala. Namun, bagi orang yang mengalami demam berdarah, beberapa gejala umum yang timbul adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri, mual, dan ruam. Di banyak kasus, gejala-gejala tersebut akan membaik dalam 1-2 minggu. Namun, beberapa orang mengalami demam berdarah yang parah sehingga memerlukan perawatan rumah sakit. Demam berdarah yang parah juga dapat berakibat kematian, meskipun hal ini jarang terjadi. Bagi orang yang terinfeksi demam berdarah untuk kedua kalinya akan memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena demam berdarah parah.

Dalam menangani kasus demam berdarah, tidak ada pengobatan khusus yang dapat dilakukan. Namun, mendiagnosis kasus secara tepat waktu, manajemen klinis yang tepat, serta mengidentifikasi tanda peringatan untuk kasus demam berdarah yang parah dapat menjadi kunci dari perawatan serta pencegahan berkembangnya demam berdarah yang parah hingga kematian akibat demam berdarah.

Peran kesehatan masyarakat sangat krusial dalam menangani Demam Berdarah Dengue. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penyuluhan serta pendidikan. Kesehatan masyarakat berperan dalam memberi informasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan demam berdarahseperti dengan menghindari gigitan nyamuk Aedes sp. Selain itu, diperlukan pula pengendalian vektor, yaitu nyamuk Aedes sp., untuk mencegah peningkatan kasus demam berdarah di Indonesia. Pengelolaan tempat-tempat yang kemungkinan menjadi sarang nyamuk serta penyemprotan insektisida seperti fogging, dapat menjadi upaya pengendalian vektor, penyebab utama dari kasus demam berdarah.

Penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB(Kejadian Luar Biasa) yang responsif sangat penting dalam penanggulangan demam berdarah. Melalui pengumpulan data, analisis, dan pelaporan, sertalangkah-langkah dari manajemen KLB itu sendiri, turut membantu memastikan bahwa demam berdarah dapat dikendalikan, dampak terhadap masyarakat dapat diminimalisir, serta risiko penyebaran lebih lanjut dapat dikurangi. Selanjutnya, penting pula meningkatkan pelibatan masyarakat sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah.

Menjadi salah satu tantangan kesehatan, penyebaran serta peningkatan dari kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diakibatkan oleh penularan virus dengue dari nyamuk Aedes sp. di Indonesia, dapat dicegah dengan melakukan berbagai upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan masyarakat serta keikutsertaan masyarakat dalam mencegah peningkatan kasus demam berdarah.

KATA KUNCI : Dengue, Kesehatan, Pencegahan

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Waspada DBD di Musim Kemarau. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240616/0045767/waspada-dbd-di-musim-kemarau/ [online]. (diakses tanggal 12 September 2024).

World Health Organization. (2024). Dengue -- Global situation. https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2024-DON518[online]. (diakses tanggal 12 September 2024).

World Health Organization. (2024). Dengue and Serve Dengue. https://www-who-int.translate.goog/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun