Filsafat menjadi elemen penting dalam menguji substansi dan esensi suatu hal namun ia juga dapat mengancam aqidah atau sistem kepercayaan seseorang apabila tidak diiringi dengan sudut pandang lain, apalagi jika orang yang bersangkutan tenggelam dalam fanatisme filsafat.
Setelah mengupas sedikit dari tebalnya kompleksitas kebenaran ini perlu ditegaskan bagaimanapun juga kebenaran bukan suatu hal yang imajinatif ataupun fiktif, kebenaran ada di antara kita, kadang -- kadang dengan tegas memperlihatkan tubuh indahnya, kadang -- kadang juga bersembunyi dibalik batu hitam dimalam yang gelap gulita.
Pada akhirnya, tulisan ini tak lebih dari sebuah kegalauan akan era yang disebut sebagai post-truth itu.
Belum ada kesimpulan dan tidak ada kesimpulan dalam tulisan ini.
"Bagaimana pendapatmu?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H