Mohon tunggu...
Inovasi Artikel Utama

Menguji Independensi KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi)

10 April 2016   22:04 Diperbarui: 11 April 2016   09:35 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena PT Jas adalah perusahaan Terbuka di bawah kendali OJK yang telah listing di Indonesia Stock Exchange, melalui mekanisme hukum tersendiri jika diinginkan untuk dilakukan suspend atau menutup perusahaan tersebut, bila tidak akan berdampak besar bagi para pemegang saham, juga operasional PT Jas sendiri yang konon perusahaan tersebut memegang beberapa operator penerbangan internasional dan domestik.

Kesan pembekuan sementara operasional PT Jas secara menyeluruh oleh Menteri Jonan, dikarenakan minimnya pengetahuan Menteri Jonan terhadap industri Airlines.

Yang seharusnya pembekuan sementara  operasional PT Jas hanya yang berada di Bandara Halim Perdanakusuma saja, begitupun operator Batik Air, cukup membekukan untuk sementara rute Tujuan Halim-Makassar, sambil menunggu hasil investigasi KNKT. Hingga kini, sepekan setelah peristiwa tabrakan tersebut, belum terdapat hasil pemeriksaan KNKT.

Biarkan KNKT Bekerja

Di balik layar TV. Mantan KASAU Cheppy Hakim dalam telekonferensi di TV One, mengomentari peristiwa di Bandara Halim Perdanakusuma, secara samar penulis mendengarkan ulasan beliau yang dengan terang menyalahkan kondisi Bandara Halim.  Menurut beliau Bandara Halim tidak dirancang untuk bandara komersial. Saya pikir logika beliau sedikit keliru, ibarat pengemudi mobil yang tabrakan menyalahkan kondisi jalannya.

Pada hal sejarah Bandara Halim Perdanakusuma sudah menjadi Bandara Internasional pertama setelah Bandara Kemayoran ditutup, bahkan Bandara Halim perdanakusuma menjadi pintu masuk para petinggi negara jika hendak bertandang ke Indonesia, berikut juga Bandara Halim perdanakusuma menjadi pusat bandara untuk pesawat-pesawat private Jet bagi kaum Jet Set Indonesia, sederatan pesawat pribadi mulai dari merek Embraer buatan Canada hingga Gulf Stream ada di Bandara Halim Perdanakusuma. 

Mari kita bersabar semua, dan menunggu hasil investigasi KNKT, biarkan bagi ahli di KNKT untuk bekerja dengan baik dan menemukan siapa yang salah atas peristiwa di Bandara Halim Perdanakusuma tersebut, tentu hasil dari investigasi nantinya sedapat mungkin transparan dan imparsial, agar kelak ke depan menjadikan koreksi bagi pihak operator Airlines, dan pihak operator Ground Handling, terlebih lagi koreksi bagi Menteri Perhubungan Ignatius Jonan untuk lebih matang dalam pengambilan kebijakannya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun