Salah satu pemikir modern Islam yaitu Muhammad Arkoun menilai bahwa umat Islam sekarang ini berfikiran tentang agama bersifat jumud dan belum beranjak dari pemikiran-pemikiran yang sudah jadi dan tanpa adanya pemikiran yang baru dan sesuai dengan keadaan sekarang ini. Pada dasarnya Arkoun ingin menciptakan orang-orang muslim yang inklusif dan toleran, selain itu dia juga ingin membongkar pemikiran umat islam yang eksklusif dan beku serta intoleran, karena Arkoun menganggap bahwa dengan begitu akan menciptakan pemahaman agama yang pluralis dan toleran.
Persoalan modernisasi dan Islam masih menjadi perbincangan banyak orang. Di pihak Islam dimana agama memiliki nilai-nilai dasar yang merupakan way of life yang berasal dari Al-Qu’an dan sunnah-sunnah Nabi yang harus dipatuhi oleh para penganutnya dan sudah lama adanya. Sedangkan disisi lain modernisasi dianggap sebagai hasil pemikiran negara-negara Barat yang mayoritas agamanya Kristen. Padahal modernisasi sebagai bentuk pemikiran manusia mencakup berbagai pluralitas agama, budaya dan interaksi manusia lintas budaya di era kesejagatan.
Islam sering dianggap sebagai penghambat modernisasi terutama pada modernisasi ala Barat. Hal ini sepertinya disebabkan karena semakin gencarnya gerakan yang dilakukan oleh kelompok yang mengaku-ngaku dirinya Islam yang dikenal dengan Islam Fundamentalis yang kemudian dicap sebagai teroris oleh sebagian kalangan terutama pada pemerintahan Amerika dibawah pimpinan presiden Georgr W. Bush. Hancurnya gedung menara kembar “World Trade Center” oleh kelompok Islam fundamentalis menambah daftar hitam anggapan mereka mengenai teroris dan beranggapan bahwa agama Islam merupakan penghambat modernisasi[1].
Dari beberapa pembahasan yang telah disinggung, yang menjadi masalah utama dalam pembahasan ini adalah kegelisahan Arkoun terhadap tradisi berfikir umat Islam terutama pada bidang kemodernan yang cenderung mengalami pemberhentian sementara, tidak berkembang dan belum sepenuhnya mebuka diri terhadap pemikiran kemodernan .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H