Menjelang acara hari pertama usai,  Yon Bayu  yang sangat hobi mempromosikan status dudanya ..hihi.. mengumumkan lima pemenang yang beruntung mendapatkan hadiah uang.  Dan... namaku muncul  terpilih sebagai salah satu yang mendapatkan hadiah... Horeee.. Alhamdulillah.. bersyukur sekali namaku keluar juga. Â
Malam pun mulai merangkak larut, kami harus segera masuk kamar masing-masing karena besok keseruan lain akan segera kami jumpai... Sungguh, tak sabar rasanya menanti hari esok tiba...
Sebuah Dejavu di Pantai Maju
"Mirip suasana di Melaka... "  Kalimat itu yang saya ucapkan kepada temanku, saat pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Maju ini.  Seperti sebuah dejavu, Ingatanku        menerawang  saat melakukan perjalanan Kuala Lumpur- Melaka - Singapura - Kuala Lumpur beberapa bulan yang lalu. Suasana tandus dan panas begitu terasa, mirip saat pertama kali menginjakan kaki di Sentral Malaka.  Mungkin karena sama-sama merupakan pulau reklamasi, bedanya Melaka sudah jauh lebih rapi, sementara Pulau Maju masih dalam proses. Â
Sempat bingung juga tentang pulau reklamasi ini sempat menganggap Anies sang Gubernur DKI Jakarta terpilih tidak  konsisten tentang pantai reklamasi ini.  Tapi sempat membaca pernyataannya, jadi mulai paham juga sih...  IMB bukan soal reklamasi jalan atau berhenti pulau reklamasi tetapi IMB adalah soal izin pemanfaatan lahan hasil reklamasi dengan cara mendirikan bangunan. Dikeluarkan atau tidak IMB, kegiatan reklamasi memang sudah dihentikan.  Itu kata Anies Bawesdan sang gubernur DKI Jakarta terkait permasalahan IMB yang sedang menjadi sorotan.
Dari rencana 17 pulau yang akan dibangun di teluk Jakarta ini, ada 13 pulau yang tidak bisa diteruskan.  4 kawasan pantai yang sudah terbentuk sebagai hasil reklamasi faktanya sudah terbentuk menjadi daratan.  Kini pemanfaatan lahan hasil reklamasi ini yang harus dioptimalkan dan kini pemprov DKI harus mengatur pemanfaatannya.  Mudah-mudahan saja sesuai janji sang gubernur  yang menyatakan penerbitan IMB adalah upaya pemanfaatan betul-betul terealisasi.  Empat pulau yang sudah terlanjur berdiri ini difokuskan untuk kepentingan publik.  Ah semoga saja bukan hanya kata manis di bibir saja. karena memang keempat pulau itu sudah terbangun dan harus dimanfaatkan. Â
Sudahlah... saya hanya mampu berharap dan berdo'a. Â Terlepas dari semua itu keseruan di dua hari acara Click Kompasiana ini patut saya syukuri sebagai sebuah kesempatan yang Allah SWT berikan. Â Mendapatkan pengalaman seru, ilmu yang bermanfaat, bersilaturahmi dengan teman-teman yang baik adalah karunia yang harus syukuri dengan memanfaatkan ilmu yang didapat. Â Semakin rajin belajar menulis, mudah-mudahan bermanfaat bagi orang lain. Â Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain ?
Terima kasih Click Kompasiana untuk acaranya yang luar biasa,  semoga  ke depan ada acara lain yang menarik lagi.  Konon acara Click Kompasiana seru-seru ya ...?  Semoga next saya bisa bergabung lagi :)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H