Sessi 2, Tips Konten Marketing dari Iskandar Zulkarnain
Usai sessi bersama Fanny acara dilanjutkan dengan istirahat sholat dan coffe break.  Berhubung sholat ashar sudah dijama dengan dzuhur saya memanfaatkan waktu dengan    berfoto bersama Mba Fanny, ngemil dan ngobrol dengan sesama kompasianer.  Tak terasa acara kedua pun segera dimulai.  Mas Iskandar Zulkarnain pun tampil di depan didampingi moderator Mba Muthi. Â
Baru pertama kali ketemu Mas Isjet- begitu beliau biasa disapa-saya baru ngeh ternyata yang tadi menyapa dan mengajak bersalaman itu adalah Mas Isjet pengisi acara kedua. Â Pria yang ramah, itu kesan pertamaku. Â Pekerja media Republika yang merupakan jebolan Ponpes Modern Darussalam Gontor ini juga merupakan Co founder Kompasiana lho, beliau juga aktif di berbagai kegiatan literasi digital.Â
Kalau dalam pemasaran tradisional kita menjangkau keluar mencari pelanggan dengan memasang iklan, door to door dan lain-lain dengan biaya yang cukup besar.  Berbeda dengan konten marketing merekalah yang mencari kita. bila kita memiliki konten yang bermanfaat bagi mereka, maka para calon pelanggan akan datang mengunjungi kita.Â
Tentu saja untuk bisa menjadi sebuah konten yang menarik dibutuhkan ide-ide yang kreatif.  Pesan dari Mas Iszet dalam menulis konten marketing jangan lupakan  4 Be ini, yaitu Be Originally, Be Passion, Be Timelly dan Be Flexible.  Sebuah konten harus original tidak boleh copy paste karena kalau sudah meniru sudah tidak menarik lagi.  Menulis konten juga harus sesuai passion, ini juga penting karena dengan passion maka bisa dihasilkan hasil yang terbaik.  Be Timely artinya harus up to date sesuai dengan perkembangan zaman, jangan sampai ketinggalan kereta.. hehe...  dan yang terakhir harus  fleksible, setiap platform memiliki keunikan sendiri, di sinilah fleksibilitas dibutuhkan kita tidak boleh kaku.
 Sessi ke-3 :  Kelas Menulis Bidang Ekonomi bersama Isson Khaerul, Sebuah Peluang
Sessi kedua berakhir bertepatan dengan Maghrib tiba peserta dipersilakan untuk beristirahat dan menempati kamar masing-masing. Â Pukul 20.00 diminta kembali ke tempat pelatihan. Â Sebelumnya Ketua Umum PPI Thamrin Sonata dan Kompasianer baik hati nan nyentrik Yon Bayu memberi pengumuman adanya acara menulis serentak tentang acara ini di akun Kompasiana masing-masing peserta dan akan terpilih lima pemenang yang akan mendapat hadiah uang tunai.
Kami memasuki kamar masing-masing yang sudah ditentukan, satu kamar berenam, mirip asrama dengan tiga tempat tidur bertingkat dua di dalamnya, ada sebuah lemari besar untuk pakaian dan dua buah meja.  Cukup nyaman, terlebih kamar kami berdekatan sekali dengan kamar mandi. Kami berenam terdiri dari lima para Iteung dari Bandung ditambah Mba Muthia. Beruntung bisa sekamar dengan founder Click Kompasiana ini memberi insight baru tentang komunitas, menularkan semangatnya yang luar biasa juga.  Terlihat agak jutek, tapi ternyata baik hatinya.
Tepat pukul 20.00 usai mandi sholat makan, istirahat sambil menulis tugas, kami berkumpul kembali di ruang pelatihan.  Isson Kherul pengisi materi ketiga  merupakan Direktur Program PPI mengungkapkan bahwa menulis di bidang ekonomi merupakan peluang penulis yang sangat menjanjikan. Mengingat penulis yang menulis tentang ekonomi ini masih sedikit.  Menurutnya siapa saja bisa jadi penulis di bidang ekonomi ini asal jeli dengan kondisi yang sedang terjadi.  Era digital ini memberi banyak kesempatan yang besar kepada kita untuk beropini tentu saja dengan mengedepankan fakta, bukan sekedar opini pribadi tanpa data  akurat.