Saya merasakan sedih ketika menonton bagian itu, dari sisi Yohei saya merasa seperti ikut merasakan ketidakadilan dunia bagaimana seorang anak muda nasibnya begitu tragis, setiap pekerjaan yang dikerjakannya tidak ada yang berhasil, dan justru berakhir meninggal di tempat kumuh seperti seorang pecundang.
Dari sisi orangtua yang hanya mempunyai satu anak dan ternyata anak mereka tidak sesuai harapan mereka dan mimpi mereka pun kandas bersama kematian anak mereka.
Tapi ternyata Yohei yang mungkin untuk ukuran dunia adalah orang yang gagal ternyata tidak demikian, ternyata hidupnya berdampak untuk teman-teman di daerah kumuhnya yang juga merupakan anggota geng.
Tentang bagaimana dia mengajak teman-temannya itu untuk bercocok tanam dan membuat kebun dengan harapan teman-temannya dapat berhenti menjadi anggota geng dan hidup secara benar. Teman-temannya sangat berduka dan menangisi kepergian Yohei.
Sekalipun gagal dalam banyak pekerjaan tapi Yohei selalu mencoba sampai tuntas dan tidak pernah menyerah untuk memulai sesuatu yang baru. Dia gigih, bersemangat, dan tidak pernah menyerah dan berputus asa sekalipun selalu gagal dan itulah kelebihannya.
Yohei juga seorang yang sangat baik, bahkan ibunya selalu terkenang untuk kebaikan Yohei saat masih kanak-kanak yang selalu memberikan kupon istimewa kepada ibunya yaitu kupon di mana ibunya bisa meminta apapun dari dirinya.
Ayahnya yang awalnya kecewa akhirnya menjadi bangga terhadap anaknya .
Saya benar-benar tersentuh dengan kisah hidup Yohei di episode pertama bahwa sekalipun gagal tapi ternyata hidupnya tidak gagal justru berdampak bagi orang-orang disekitarnya.
Di episode 4, juga ceritanya menyentuh dan mampu membuat saya mengeluarkan air mata, kisah tentang seorang wanita Vietnam bernama Xuan yang magang di sebuah pabrik garmen di Jepang.
Xuan harus bekerja lembur tiap hari tetapi gajinya masih ditahan oleh bosnya, dan tragisnya Xuan meninggal dalam kecelakaan mobil, dan ayahnya tidak dapat datang ke Jepang membawa jenazah putrinya kembali ke Vietnam karena tidak punya uang sehingga putrinya harus dikremasi di Jepang.
Saya emosi sekali dengan bos garmen tersebut kenapa ada orang bisa sejahat itu sampai tega menahan gaji pekerja magangnya.Â