Setiap orang pasti ingin mempunyai banyak uang dan menjadi kaya, walaupun uang bukan segalanya tetapi dengan uang dapat mengatasi banyak hal dalam kehidupan.
Di dalam drama Korea sering didengungkan istilah " Kamu terlahir dengan istilah sendok emas di dalam mulutmu" Â istilah ini menunjukkan seseorang yang dilahirkan dari keluarga chaebol atau kaya.
Istilah ini mungkin  banyak beredar di kehidupan nyata untuk anak orang kaya yang hidupnya jauh lebih mudah ketimbang orang miskin.
Orang kaya biasanya meremehkan orang miskin yang tidak atau kurang kerja keras ataupun mereka bodoh sehingga menjadi miskin.
Orang miskin pun membela diri mereka dengan berkata mereka bekerja sangat keras bahkan saking kerasnya, keringat mereka seperti berubah menjadi darah tetapi tetap saja miskin.
Menjadi Miskin itu juga bisa terlibat dalam banyak masalah mulai dari terlilit hutang, diremehkan, tidak dihargai, dsb.Â
Maka orang yang berada dalam kemiskinan pasti mempunyai impian menjadi kaya.
Cerita inilah yang menjadi tema drama Korea Selatan yang berjudul The Golden Spoon yang sedang berlangsung dan ditayangkan di MBC TV pada 23 September 2022, dan mengudara setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 21:50 ( KST ).Â
Awalnya saya agak underestimate dengan drama ini karena akhir-akhir ini jalan cerita drama Korea banyak yang membosankan menurut saya apalagi drama Golden Spoon  adalah drama fantasi tentang pertukaran orang miskin menjadi kaya dimana tema pertukaran antara miskin dan kaya  banyak diangkat dalam drama, hanya saja drama ini menggunakan media sendok emas untuk pertukaran jadi ide menggunakan media sendok emas  merupakan ide yang baru.
Ketika menonton episode pertama ternyata alur drama ini cukup cepat dan setiap adegannya cukup seru dan  cukup menegangkan walaupun bukan bergenre thriller.
The Golden Spoon berkisah tentang Lee Seung Cheon (Yoo Sung Jae ).
Lee Seung Cheon Lahir dari Keluarga miskin, ayahnya seorang penulis Webtoon yang  tidak berhasil. Mereka tinggal di apartemen semi bawah tanah dan juga dililit hutang kepada rentenir.
Lee Seung Cheon adalah seorang pekerja keras, demi bisa kuliah,dia bekerja paruh waktu disebuah mini market  dan rajin menabung untuk biaya kuliah. Dia juga seorang siswa yang cerdas karena itu dia mempunyai kerja sampingan yaitu mengerjakan tugas-tugas dan ujian  sekolah teman-teman kelasnya yang kaya.
Lee Seung Cheon juga sering di-bully oleh teman-temannya yang kaya. Lee Seung Cheon ketika di-bully tidak berani melawan karena menurut dia menjadi orang miskin itu tidak punya pilihan karena jika dia melawan maka orang miskin tidak akan menang.
Oleh karenanya, dia benci menjadi miskin dan dia mempunyai tekad menjadi orang kaya apalagi sejak kematian teman akrabnya yang meninggal bunuh diri bersama keluarga karena sangat miskin dan terlilit hutang, keinginan menjadi kaya itu semakin kuatÂ
Lee Seung Cheon mendekati Hwan Tae Yong (Lee Jong Won), seorang anak Chaebol dan siswa paling kaya disekolahnya.
Lee Seung Cheon yang cerdas menggunakan kelebihannya dengan membantu Hwan Tae Yong mengerjakan tugas-tugas dari ayah Tae Yong yang sangat cinta uang dan sangat keras mendidik anaknya dalam hal pelajaran bisnis sehingga Hwan Tae Yong sangat takut dengan ayahnya.
Ayahnya Hwan Tae Yong mengetahui bahwa tugas-tugas anaknya dikerjakan oleh Lee Seung Cheon membuatnya  murka, ia memfitnah Lee Seung Cheon sehingga Lee Seung Cheon dikeluarkan dari sekolah dan hampir meninggal tenggelam di sungai karena bertengkar dengan Hwan Tae Yong membuat Lee Seung Cheon memutuskan menjadi orang kaya dengan jalan pintas.
Beberapa waktu sebelumnya Lee Seung Cheon kebetulan bertemu dengan seorang wanita tua mengatakan kepadanya  "Jika Lee Seung Cheon membeli sendok emas yang dimilikinya seharga $ 3 Maka sendok emas tersebut dapat mengubah orang tua Lee Seung Cheon, jika dia makan 3 kali dengan sendok emas ini dengan seseorang seusia Lee Seung Cheon di rumah mereka, maka  Orang tua orang itu kemudian akan menjadi orang tua Lee Seung Cheon."
Lee Seung-Cheon membeli sendok emas dari wanita tua itu dan makan 3 kali di rumah temannya, Hwang Tae Yong.Â
Lee Seung Cheon kemudian menjadi Hwan Tae Yong dan sebaliknya Hwan Tae Yong menjadi Lee Seung Cheon.
Menjadi Hwan Tae Yong ternyata tidak semudah yang dia kira karena mempunyai ayah yang keras, sangat cinta uang,tidak senang dengan orang miskin. Belum lagi masa lalu Hwan Tae Yong yang kelam karena dituduh membunuh banyak anak di Amerika sehingga dia mempunyai gangguan kecemasan dan selalu dicekoki obat-obat penenang oleh ibu tirinya yang jahat dan ingin menguasai perusahaan supaya adiknya bisa menjadi pemimpin disitu. Ditambah lagi paman tirinya, Seo Joon Tae yang jahat sering menyiksanya dan membullynya. Oleh karenanya Lee Seung Cheon sempat kembali menjadi dirinya sendiri tetapi karena keluarganya miskin maka banyak masalah yang timbul membuatnya kembali menjadi Hwan Tae Yong.
Rahasia masa lalu Hwan Tae Yong menjadi plot twist drama ini, karena Hwa  Tae Yong lupa ingatan untuk apa yang terjadi di masa lalu di Amerika dan walaupun di episode sembilan dan sepuluh penonton sudah diberikan petunjuk sehingga penonton sudah bisa menebak siapa pelaku penembakan di Amerika.
Tetapi ada beberapa misteri yang belum diungkap seperti: siapa pembunuh (Jung Chae Yeon) yang sebenarnya karena bukti-bukti mengarah kepada Hwan Tae Yong yang diduga membunuh ayahnya Na Ju Hee  mantan tunangannya.
Konflik bagaimana perjuangan Lee Seung Cheon sebagai Hwan Tae Yong dan sebaliknya ini cukup menarik untuk diikuti karena ada perbedaan karakter yang menyolok diantara keduanya, yang mungkin kita bisa ambil nilai positinya, seperti:
Dalam  Memanfaatkan KesempatanÂ
Di dalam episode kesepuluh, ada pernyataan yang nenarik dan sangat mengena  dari Lee Seung Cheon yang saat itu sebagai  Hwan  Tae  Yong pada saat diwawancarai sebuah TV yaitu:" Menjadi kaya itu adalah sebuah modal, tetapi tidak semua orang bisa menggunakan modal tersebut." Pernyataan  tersebut dilontarkan oleh Na Ju Hee yang menganggap keberhasilan Lee Seung Cheon membangun usaha adalah karena dia anak orang kaya.
Hal itu  dibenarkan oleh Lee Seung Cheon nama besar ayahnya mungkin menjadi suatu modal untuk dia mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat dan juga angel investor, tapi kalau dia tidak cakap menggunakan modal tersebut maka hal itu tidak akan berarti.
Lee Seung Cheon sebagai  Hwan  Tae  Yong disuruh ayahnya pergi ke Amerika tanpa uang sedikitpun, tapi berkat kerasnya dan menggunakan Kesempatan yang dipunyainya yaitu modal sebagai orang kaya maka dalam 10 tahun,dia berhasil membangun usaha.
Sementara Hwan Tae Yong asli ketika menjadi dirinya hidup dalam trauma masa lalu dan rasa takut dengan ayahnya dan juga pada pamannya yang selalu membullynya, sehingga dia tertekan dan tidak dapat menggunakan kesempatan atau modal yang dipunyai sebagai orang kaya untuk menjadi berhasil.
Dalam Menghargai Orangtua yang Baik
Hwan Tae Yong hanya memiliki Ayah yang keras dan pemarah karena ibunya sudah meninggal dunia sedari dia masih kanak-kanak sehingga di dalam hatinya dia merindukan ibunya sehingga ketika dia sebagai Lee Seung Cheon, dia dapat merasakan kasih sayang seorang ibu dan ayah yang hangat, hal itu membuatnya bahagia dan menikmati  setiap momen bersama orang tua dan kakaknya dan selalu tersentuh untuk hal-hal kecil  yang dilakukan orang tuanya kepada dirinya.
Sedangkan Lee Seung Cheon sangat tertekan dengan keluarganya yang miskin jadi agak kurang menghargai ayahnya hal ini diperlihatkan dalam adegan Lee Seung Cheon yang berwajah dingin dan jemu menunjukkan kepada rentenir yang menagih hutang dimana tempat ayahnya  bersembunyi.
Lee Seung Cheon menyanyangi orang tuanya tapi kemiskinan membuatnya jadi kurang Menghargai kehangatan orangtuanya.
Menjadi Orang Miskin itu Bukan suatu KesalahanÂ
Hwan Tae Yong ketika pertama kali merasakan menjadi  Lee Seung Cheon mempunyai harga diri yang tinggi dan cenderung ingin melawan ketika dia direndahkan atau di bully ole horang lain atau teman-temannya karena menurutnya menjadi miskin itu bukan suatu kesalahan dan menjadi miskin itu tetap mempunyai harga diri.
Berbeda dengan Lee Seung Cheon yang cenderung mengalah ketika di bully oleh teman-temannya karena dia tahu jika dia melawan dia dan keluarganya yang pasti susah karena orang kaya pasti menang karena itu yang dialami Lee Seung Cheon jadi menjadi miskin itu seperti suatu kesalahan.
Drama ini mungkin ingin memperlihatkan bahwa menjadi kaya atau miskin itu mempunyai persoalan masing-masing, tinggal bagaimana sikap seseorang ketika berada di posisi tersebut, dan itu yang dapat membuat seseorang itu menjadi bahagia.Â
Drama in masih menyisakan beberapa episode lagi yang layak ditunggu.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H