"Shadow Beauty", Pentingnya Para Remaja Diajarkan untuk Menerima Dirinya Sebagaimana Adanya

Siapa wanita yang tak ingin dinilai cantik oleh banyak orang terutama lawan jenis. '

Jika dilakukan survey kepada seluruh perempuan mungkin mayoritas perempuan ingin dinilai cantik oleh orang lain.

Tidak bisa dipungkiri orang cantik seolah memiliki privilege di mata masyarakat mulai dalam memperoleh pekerjaan, lebih mudah diterima dalam lingkungan sosial masyarakat dan sebagainya.

Seperti yang terjadi di Korea ada suatu anggapan yang berkembang kalau orang bee wajah cantik mudah mendapatkan pekerjaan dan diterima dilingkungan sosial sehingga orang Korea banyak melakukan operasi plastik.

Untuk menjadi cantik banyak wanita yang berdandan, memakai makeup, perawatan kulit wajah dan tubuh, bahkan banyak juga yang melakukan operasi plastik demi menjadi cantik menurut standar masyarakat.

Tidak ada yang salah dengan menjadi cantik atau memiliki kecantikan, tapi jika wanita yang ber wajah cantik menjadi arogan, tinggi hati m dan merendahkan orang lain bahkan membully orang yang dianggap tidak cantik menurut standar masyarakat pada umumnya, itu yang menjadi masalah.

Tidak memiliki wajah cantik juga bukan suatu aib dan bukan suatu hal yang memalukan, jadi jangan minder dan menutup diri dari pergaulan karena pasti akan ada orang-orang yang menganggap cantik, wanita yang dianggap tidak cantik oleh standar masyarakat, karena kecantikan itu tidak mutlak dan dalam diri seseorang itu mempunyai aura dan kecantikan yang berbeda-beda.

Drama Shadow Beauty mengangkat masalah cantik dikalangan remaja, mengisahkan kehidupan Go Ae Jin (Shim Dal Gi) seorang murid SMA yang menjadi korban bully di sekolah, dia sering di bully oleh Yang Ha Neul (Heo Jung Hee), seorang perempuan paling cantik di kelasnya.

Go Ae Jin merupakan murid baru di sekolah tersebut dan disekolah lamanya, Go' Ae Jin juga selalu di bully karena wajahnya jelek.

Menjadi korban bullying itu bukan hal yang mudah buat para korban, tapi untungnya Go Ae Jin memiliki cara untuk mengatasi hal tersebut.

Go Ae Jin tidak memiliki teman dan mulai membuat medsos dengan nama Genie untuk mengisi rasa kesepiannya.

Berbeda dengan dirinya yang dianggap tidak cantik di dunia nyata maka Genie adalah seorang wanita cantik.

Berkat kemampuannya berdandan dan mengedit foto, Go Ae Jin bisa mengubah diri menjadi Genie yang sangat cantik. Kecantikan Genie membuatnya menjadi populer dan memiliki 770.000 followers dan membuat Genie menjadi seorang influencer media sosial dan membuatnya banyak mendapatkan endorse dari produk-produk terkenal sehingga Go Ae Jin memiliki banyak barang yang mahal.

Go Ae Jin mempunyai kehidupan ganda disekolah dia menjadi siswa penyendiri dan di malam hari dia menjadi influencer yang terkenal dan banyak di puja orang.

Saat makan siang Go Ae Jin selalu makan siang menyendiri di suatu tempat di sekolahnya, tapi ternyata dia tidak sendirian disitu, tapi yakni Lee Jin Sung (Hongseok), seorang trainee idola juga selalu makan siang diisitu dan mereka akhirnya menjadi teman walaupun Go Ae Jin minder dan masih tidak bisa percaya bahwa Lee Jin Sung mau berteman dengannya dan mengatakan bahwa Go Ae Jin memiliki mata yang indah.

Rahasianya sebagai Genie ternyata diketahui oleh seseorang yang mengaku kenal dengan dirinya, dan orang tersebut mengirimkan pesan yang mengatakan dia mengetahui kalau Ae Jin adalah Genie.

Ternyata pengirim pesan tersebut adalah Kim Ho In (Bomin Golden Child) merupakan teman sekelas Ae Jin dan juga pacar dari Yang Ha Neul, orang yang selalu membully Go Ae Jin,

Sebenarnya di dunia Maya Yang Ha Neul bersahabat dengan Genie dan karena itu akhirnya Go Ae Jin memutuskan pindah sekolah ke sekolah Yang Ha Neul.

Sumber: asianwiki.com

Ketika baru pindah sekolah, Go Ae Jin sangat senang tapi dia belum berani mengaku kepada Yang Ha Neul bahwa dia adalah Genie. Awalnya Yang Ha Neul masih bersikap baik pada Go Ae Jin, tetapi setelah Go Ae Jin mengetahui rahasianya bahwa sebenarnya dia bukanlah anak orang kaya tapi ibunya bekerja di sebuah restoran, sikap Yang Ha Neul mulai berubah apalagi dia dihasut temannya yang mengatakan bahwa Go Ae Jin menceritakan tentang keadaan ibu Yang Ha Neul kepada teman-teman disekolah, sejak itu Yang Ha Neul selalu membully Go Ae Jin.

Konflik-konflikpun banyak terjadi akibat kehidupannya sebagai Genie.

Kehadiran murid baru, Sun Mi Jin (Lee Na Gyung) yang berperangai seperti orang baik tapi berhati kejam dan pembohong ulung. Sejak kepindahannya di sekolah, teman-teman sekolahnya mengira dia adalah Genie dan demi mewujudkan itu Sun Mi Jin bahkan mencuri hp Go Ae Jin demi mencuri akun Genie, bahkan ketika Go Ae Jin mengganti password akunnya, Sun Mi Jin mengancam Go Ae Jin dengan kelemahan yang dimilikinya untuk memberikan password baru tersebut.

Sun Mi Jin karena merasa lebih cantik membuat dirinya lebih berkuasa bahkan Yang Ha Neul ikut di bully dan dipermalukan nya. Yang Ha Neul menjadi kehilangan kekuatan biasanya dia yang di bully kini dia yang di bully dan mungkin itu menyadarkan perbuatannya selama ini.

Konflik-konflikpun mulai teratasi, Go Ae Jin berani mengaku kepada Yang Ha Neul bahwa dirinya adalah Genie. Hubungan persahabatan di dunia Maya dan di dunia nyata adalah pembully dan korban bullying mengalami rekonsiliasi dan akhirnya bisa menjadi sahabat kembali di dunia nyata.

Go Ae Jin pun mulai menghapus foto-fioto palsunya dan mengungkap jati diri sebenarnya dengan foto asli dirinya tanpa editan. Walaupun dia dihujat banyak netizen dan ditinggalkan followernya tetapi Go Ae Jin justru merasa lega karena terbebas dari dunia palsu dan semu yang di bangunnya.

Kalimat penutup drama ini cukup bagus 'Tidak apa-apa jika tidak sempurna'.

Dari kecil Go' Ae Jin merasa tidak cantik dan minder karenanya bahkan ketika Kakaknya memanggilnya dia berjalan cepat karena dia tidak mau teman-teman kakanya yang cantik mengetahui kalau kakanya memiliki adik yang jelek.

Bertahun-tahun Go Ae Jin merasa minder dan tidak berani melawan ketika di bully karena dianggap jelek sampai akhirnya setelah berbagai peristiwa membuatnya sadar serta mengerti bagaimana menerima dirinya sebagaimana adanya.