Sekelompok preman memanfaatkan selebaran tersebut hanya untuk mendapatkan uang dan ketika diketahui bahwa yang mencari informasi tersebut ternyata seorang perempuan, mereka juga menculik Yoon Ji-Woo dan bermaksud memperkosanya tapi ditolong oleh anak buah Choi Mu-Jin.
Choi Mu-Jin pun yang tadinya menolak permintaan Yoon Ji-Woo akhirnya menyetujui dan Yoon Ji-Woo pun bergabung di organisasi.
Jika kita pernah menonton drama atau film yang mirip dengan ini di mana para gangster ternyata menjadi teman dari tokoh utama biasanya ditunjukkan tokoh utama mengalami kemudahan akibat bantuan dari gangster tersebut.
Tapi tidak dengan drama ini, drama ini menunjukkan kerasnya dunia hitam dan kekerasan ini tidak memandang bulu walaupun terhadap wanita.
Yoon Ji-Woo dimasukkan ke pusat pelatihan bela diri milik organisasi dan petarung petarung di pusat pelatihan ini semuanya adalah pria.
Walaupun yang membawa Yoon Ji-Woo ke pusat pelatihan tersebut adalah pemimpin organisasi dan dia juga adalah seorang wanita, tapi Yoon Ji-Woo tidak diperlakukan istimewa bahkan sempat mengalami diskriminasi.
Persaingan di pusat pelatihan ini sangat keras juga kejam, hanya petarung yang terhebat dan handal dapat dipilih menjadi anggota organisasi.
Bahkan Do Gang-Jae seorang Junior di tempat pelatihan itu sempat baik dengan Yoon Ji-Woo. Namun, setelah gagal dalam pertarungan melawan Yoon Ji-Woo, dia pun merasa sakit hati dan malu karena dikalahkan seorang wanita.
Akhrinya, Do Gang-Jae menaruh narkoba ke dalam minuman Yoon Ji-Woo dan bermaksud untuk memperkosanya walaupun tidak berhasil .
Kerasnya kehidupan di tempat pelatihan tersebut semakin membentuk karakter Yoon Ji-Woo sebagai orang yang tidak punya perasaan dan juga kejam.
Choi Mu-Jin yang mengetahui perbuatan Do Gang-Jae menghukum Do Gang-Jae dengan menyayat wajahnya dan itu menyebabkan dendam di hati Do Gang-Jae.