Perkataan Yoon Ji-Woo tersebut, membuat ayahnya datang walaupun beresiko dirinya bisa ditangkap polisi.
Ketika ayahnya datang Yoon Ji-Woo masih marah dan tidak mau membukakan pintu buat ayahnya, dan pada saat itulah seorang datang untuk membunuh ayahnya.
Namun ketika Yoon Ji-Woo berusaha membuka pintu, justru ayahnya menahan pintu tersebut agar Yoon Ji-Woo tidak dapat keluar.
Mengetahui ayahnya terbunuh, membuat Yoon Ji-Woo menyalahkan dirinya karena jika bukan karena kemarahannya, ayahnya tidak akan datang dan mati terbunuh.
Yoon Ji-Woo datang ke kantor polisi dengan marah karena polisi menutup kasus ayahnya, dia minta kasus ayahnya untuk diselidik tapi polisi justru malahan menyuruhnya pergi.
Terlepas dari pandangan dunia yang menganggap ayahnya adalah seorang penjahat. Namun di mata Yoon Ji-Woo, ayahnya adalah ayah yang terbaik sehingga ketika ayahnya meninggal, apalagi Yoon Ji-Woo merasa kematian ayahnya karena kesalahannya, maka tidak ada alasan bagi Yoon Ji-Woo untuk hidup kecuali untuk mencari tahu siapa pembunuh ayahnya dan membalas dendam.
Setelah ayahnya meninggal, Yoon Ji-Woo menjadi remaja yang tidak punya emosi, emosi yang dimilikinya hanya kemarahan dan keinginan untuk membalas dendam.
Yoon Ji-Woo menjadi orang yang nekat dan tidak takut apapun, dia berani mendatangi Choi Mu-Jin (Park Hee-Soon) seorang pemimpin organisasi narkoba, Dongcheon dan merupakan bos ayahnya untuk minta tolong menemukan pembunuh ayahnya.
Permintaan awal dari Yoon Ji-Woo ditolak, tapi Yoon Ji-Woo tidak menyerah untuk mencari pembunuh ayahnya dengan menyebarkan selebaran yang mencari informasi perihal orang yang telah membunuh ayahnya.
Dan siapa yang bisa memberikan informasi dan bukti yang jelas tentang keberadaan orang tersebut akan diberikan hadiah yang cukup besar.