ditambah lagi bosnya juga sangat curigaan kalau ada yang tidak masuk atau izin agak dipersulit bahkan tidak diperbolehkan izin kalau tidak ada alasan yang tepat dan bukti misalkan kalau tidak masuk kerja dengan alasan sakit walaupun hanya satu hari harus ada surat keterangan dokter.
Izin tidak masuk kerja selain karena sakit dan ada surat keterangan  dokter, bisa izin untuk urusan urgen dan diluar itu izin tidak diberikan.
Akhirnya saya jarang melamar di perusahaan lain. Sementara saya sudah tidak bergairah lagi kerja di perusahaan tersebut, apalagi sejak ada berbagai pelanggaran berat yang dilakukan karyawan lain, dan saya kena imbasnya, dan ikut bertanggung jawab dalam hal penggantian materi, dan akibat itu juga mulai ada konflik di kantor membuat saya semakin tidak betah di perusahaan tersebut.
Saya ingin mengundurkan diri tapi takut karena belum mendapatkan pekerjaan lain, jadi takut pengangguran dan sangat sulit mendapatkan pekerjaan pada waktu itu apalagi peluang kerja di daerah tidak sebanyak peluang kerja di ibukota.
Sementara untuk melamar kerja ditempat lain terkendala dengan sulitnya izin keluar kantor pada saat tes. Walaupun tidak betah dan tersiksa, Â saya terpaksa bertahan cukup lama di perusahaan tersebut karena takut jadi pengangguran.
Sampai suatu saat di puncak titik jenuh, saya mulai aktif lagi melamar pekerjaan baru dan saya pun mulai sering mengikuti rekruitmen tes dan saya mencari berbagai alasan untuk bisa izin sebentar keluar kantor ataupun izin tidak masuk kerja sama sekali.
Tentu saja dalam satu bulan itu ada beberapa kali saya izin dan tentu saja saya mendapat teguran, sindiran dari bos saya. Akhirnya saya berhasil resign setelah mendapatkan kerja baru.
Tapi menurut saya seharusnya dari sejak lama saya memberanikan diri untuk resign karena saya merasa kehilangan golden time sebagai orang muda yang mempunyai banyak mimpi dan banyak hal yang ingin dipelajari dan dicoba di dunia kerja.
2. Â Malas memulai sesuatu yang baru dan harus beradaptasi lagi dari awal dengan lingkungan baru, pekerjaan baru dan bos baru.
Saya juga mempunyai banyak kenalan yang sudah bosan dan jenuh bekerja di perusahaan  tapi mereka memilih bertahan di perusahaan tersebut karena malas memulai sesuatu yang baru dan malas harus beradaptasi lagi dari awal dengan lingkungan baru, pekerjaan baru dan bos baru. Mereka memilih terus berada di zona nyaman yang sebenarnya tidak nyaman.
3. Perusahaan yang baru belum tentu lebih enak dari perusahaan yang sekarang jadi terlampau berisiko harus meninggalkan pekerjaan lama demi sesuatu yang belum pasti.
Itu mungkin ada benarnya tetapi kalau tidak pernah mencoba masuk kedalam perusahaan tersebut kita tidak pernah tahu yang ada di dalamnya bisa jadi perusahaan tersebut lebih bagus dari perusahaan kita saat ini dan seandainya kita ada kesempatan masuk ke perusahaan tersebut tapi kita tolak, mungkin suatu saat nanti akan kita sesali.