Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kue Panukuk, Kue Tradisional Onan Hasang tentang Kenangan yang Indah

13 Desember 2019   01:08 Diperbarui: 7 Januari 2020   22:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue Panukuk (dok. pribadi)

Penjual Kue Panukuk mulai menjual kue nya pukul 06.00 Wib, jika saya tidak cepat- cepat kesana pastilah saya tidak akan kebagian kue Panukuk karena kue Panukuk sangat laris sehingga cepat habis. Oleh karenanya ketika saya bangun pagi hari, pasti saya langsung menuju ke penjual kue Panukuk. 

Pada saat itu udara di kampung Onan Hasang masih sangat dingin jadi menyantap kue Panukuk yang hangat karena baru dari penggorengan ditemani susu, kopi atau teh memberikan  rasa hangat dan kenikmatan tersendiri. Tidak hanya sekedar menyantap  kue tapi disertai obrolan seru anggota keluarga yang sudah lama tidak bertemu sehingga banyak hal yang tidak habis-habisnya untuk diceritakan. Saya masih  anak-anak pada saat itu sehingga saya hanya jadi pendengar, tapi saya sangat menikmati obrolan itu bahkan ikut tertawa jika topik pembicaraan nya lucu. 

Setelah menyantap kue Panukuk anggota keluarga baru melanjutkan kegiatan lainnya. Jika saya tidak diajak untuk berkeliling ke rumah sanak saudara lain pasti saya akan bermain bersama dengan sepupu ataupun dengan teman saya yang baru saya kenal di kampung 

Kami akan berjalan-jalan menyusuri sawah-sawah, bermain  air di anak sungai di belakang rumah nenek saya. Dan ketika hari agak siang  dan udara dingin sedikit berkurang maka kami akan mandi di pancuran yang segar karena airnya berasal dari pegunungan. 

Kue Panukuk selalu mengawali hari saya yang indah selama dikampung dimana Kakek dan nenek saya masih hidup dan hampir semua keluarga besar berkumpul. kenangan tentang kebersamaan keluarga yang masih lengkap dan harmonis. 

Kue Panukuk juga merupakan kenangan tentang alam Onan Hasang yang indah, udara nya yang dingin, air pancuran yang segar. 

Penjual kue Panukuk (dok. pribadi, Oktober 2018)
Penjual kue Panukuk (dok. pribadi, Oktober 2018)
Kue Panukuk juga merupakan kenangan tentang masa anak-anak yang polos dan ceria, belum mengerti beban dan persoalan hidup. 

Setelah sekian lama tidak pulang kampung,  di usia 20 tahun  kembali saya pulang kampung bersama dengan ibu, adik saya,  beserta keluarga paman saya untuk merayakan tahun baru. Saya tetap mencari kue Panukuk dan kue Panukuk tidak lagi bisa di dapat tiap hari, tapi hanya di dapat pada saat ada pasar kalangan (Onan) yaitu setiap hari Jumat. 

Penjual nya pun berbeda dengan yang dulu. Rasa kue Panukuk tetap lezat hanya suasananya sudah tidak sama lagi karena kakek saya sudah meninggal dan keluarga besar tidak lengkap berkumpul, Bapak saya dan kakak-kakak saya pun tidak ikut karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. 

Tahun kemarin saya kembali pulang kampung bersama ibu saya beserta paman dan bibi saya untuk menghadiri sepupu saya yang nenikah. Dan seperti biasa tidak lupa membeli kue Panukuk di Onan yang buka hanya hari Jumat dan untungnya kami datang hari Kamis sehingga kami bisa menikmati kue Panukuk. 

Penjualnya masih kerabat sehingga kalau membeli kue Panukuk selalu diberi bonus tambahan kue Panukuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun