Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

"The Giver", Ketika Dunia Tanpa Ingatan Masa Lalu

21 November 2018   22:10 Diperbarui: 22 November 2018   09:58 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pernah menonton sebuah film yang menceritakan satu keluarga bahagia yang mempunyai 2 orang anak, kebahagian ini berakhir ketika satu keluarga ini mengalami kecelakaan mobil yang menewaskan orangtua, sementara anak yang pertama mengalami koma, hanya anak  kedua yang selamat.

Bagi seorang anak remaja sangat berat mengalami peristiwa semacam itu, apalagi harus berjuang menghidupi diri sendiri ditambah lagi harus membiayai pengobatan sang kakak.

Seorang  remaja yang berasal dari keluarga bahagia ini, tidak siap secara mental menghadapi realita kondisinya saat ini, terpaksa berkompromi dengan kejahatan demi uang untuk membiayai pengobatan  kakaknya dengan tugas membunuh seorang wanita.

Sesampai di rumah korban, remaja ini bermaksud mengurungkan niatnya, tapi karena ketahuan oleh penghuni rumah, dan diserang rasa panik maka remaja ini akhirnya membunuh dua orang.

Sejak peristiwa itu remaja ini menderita amnesia. Amnesia atau hilang ingatan adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat informasi, pengalaman, atau kejadian yang pernah dialami. Salah satu penyebab amnesia adalah trauma psikologis

Di dalam dunia nyata, banyak peristiwa serupa film tersebut terjadi, bahkan banyak peristiwa lainnya yang memberikan rasa sakit dan penderitaan kepada manusia, dikarenakan dunia yang kita tinggali adalah dunia yang tidak sempurna, dunia yang dipenuhi dengan kejahatan,  penderitaan dan rasa sakit yang ditmbulkan oleh masalah yang dialami oleh manusia. Penderitaan dan rasa sakit yang tidak dapat ditanggung membuat banyak orang ingin melupakan ingatan yang buruk tentang rasa sakit dan penderitaan.

Manusia mulai membayangkan ada dunia tanpa masalah, tidak ada penderitaan dan tidak ada ingatan tentang rasa sakit.  Lois Lowry seorang penulis, membayangkan akan seperti apa kehidupan manusia, jika ada teknologi yang memungkinkan ingatan manusia menjadi selektif, sehingga manusia bisa menyingkirkan  ingatan yang menimbulkan ketidaknyamanan. Pemikiran semacam inilah yang mendorong Lois Lowry menuliskan novel The Giver.

The Giver merupakan  novel distopia yang menjadi buku bestseller dan karena itu diangkat menjadi film  dengan judul yang sama The Giver pada tahun 2014. Buku ini sebenarnya sudah sangat lama sekali dibuat yaitu pada tahun 1993, tapi di terbitkan pertama kali oleh Gramedia Pustaka Utama Agustus 2014

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Peran utama dalam novel The Giver adalah Jonas, seorang anak yang berusia 12 tahun.  Dunia dimana Jonas tinggal adalah dunia yang sempurna, semuanya terkendali dan teratur. Semua orang memiliki peran di komunitas sehingga tidak ada yang namanya tidak ada perang, ketakutan, atau kesakitan, juga tidak ada yang namanya pilihan.

Jonas tinggal bersama Ayah, Ibu serta adiknya Lily. Orang tua Jonas bukan orang tua biologisnya, dan adiknya juga tidak bertalian darah dengan dirinya. Keluarga Jonas  adalah keluarga bentukan yang ditentukan dan dipilih oleh komite seperti keluarga-keluarga lain di dunia Jonas.

Tidak semua mendapatkan peran menjadi orang tua, dan ada yang berperan sebagai ibu kandung yang bertugas melahirkan 3 anak dan setelah tugas mereka selesai yang berperan sebagai ibu kandung ini  bertugas menjadi buruh sepanjang sisa  hidup dewasa mereka sampai akhirnya mereka dimasukkan rumah lansia.

Pekerjaan  ataupun penugasan sudah diatur dan ditentukan  seperti Ayah Jonas dipilih menjadi Pengasuh dan ibunya dipilih bekerja di Departemen Kehakiman dan mempunyai posisi terpandang.

Pada acara dua belas lah anak-anak akan di panggil satu persatu oleh tetua kepala dan mendapatkan penugasan, tapi Jonas tidak mendapatkan penugasan tapi "Jonas sudah terpilih."menjadi Penerima Ingatan.

Untuk menjadi penerima ingatan ini bukanlah orang yang sembarangan tetapi orang yang terpilih karena memiliki: Kecerdasan,integritas, keberanian dan kearifan. Penerima ingatan adalah bertugas menerima seluruh ingatan manusia tentang masa lalu , seperti salju, matahari, warna, kehancuran, rasa sakit, cinta, serta ingatan-ingatan lainnya yang tidak ada lagi di masa Jonas hidup. Ingatan itu diwariskan dari sang Pemberi yaitu Penerima Ingatan sebelum Jonas yang akan digantikan Jonas.

Setelah menerima ingatan-ingatan masa lalu yang tak ada di dunia, Jonas mulai bertekad menemukan "Tempat Lain"  yang ada di dalam ingatannya dan dia yakini keberadaannya. 

Jonas pun menyusun rencana pelariannya untuk menermukan "Tempat Lain" tersebut. Ketika tiba waktunya melarikan diri Jonas tidak sendirian tapi mengajak Gabriel adik barunya yang baru bergabung dengan unit keluarganya tapi akan dilepaskan dari keluarga mereka.

Jonas mencapai sisi seberang sungai, berhenti sejenak, dan memandang ke belakang. Komunitas tempat dia menjalani seluruh hidupnya terbentang di belakangnya sekarang, tertidur. Saat fajar tiba, kehidupan teratur penuh disiplin yang dikenalnya seumur hidup akan berlanjut lagi, tanpanya. Kehidupan tempat tidak ada yang tak terduga. Atau tak nyaman. Atau tak biasa. Kehidupan tanpa warna, rasa sakit, atau masa lalu. ---The Giver 'Sang Pemberi', hlm. 198

Jonas lebih memilih untuk meninggalkan kenyamanan dunianya pergi ke "Tempat Lain"  dimana ada rasa sakit, penderitaan,rasa tidak nyaman. Dunia sempurna di tempat Jonas tinggal bukanlah dunia yang sempurna sekalipun tidak ada rasa sakit, penderitaan, hal inilah yang mungkin ingin penulisnya perlihatkan dalam bukunya The Giver.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun