"Benar sekali," sahut teman-temannya yang lain.
"Sekarang karena kamu sudah berbuah, kamu akan merasakan sakit sama seperti kami, dan kamu pun pasti akhirnya akan ditebang oleh manusia, atau kalau tidak pohonmu tumbang karena angin." Kata pohon mangga satu.
"Aku berasal dari biji jadi akar-akarku lebih kuat dan dalam sehingga dahanku tidak mudah patah kalau ada angin besar atau banjir dan pohonku cukup kokoh kalau diterjang angin jadi sangat sulit untuk tumbang," Pohon Mangga Biji yakin.
"Sekalipun pada akhirnya aku mungkin juga akan di tebang oleh manusia ataupun pohonku tumbang oleh angin karena pohonku telah tua, aku tidak pernah menyesal karena memilih untuk berbuah." kata pohon mangga biji lagi.
"Bukankah hakikat pohon mangga adalah tumbuh menjadi pohon dan menghasilkan buah mangga yang manis yang bisa dinikmati manusia?" tanya pohon mangga biji kepada pohon-pohon mangga cangkokan..
"Kamu memang pohon mangga yang aneh dan bodoh." Kata pohon mangga cangkokan.
"Mungkin aku bodoh tapi setidaknya dalam kebodohanku menurut kalian, aku tetap bermanfaat bagi manusia, lingkungan dan makhluk hidup lainnya." kata pohon mangga biji lembut,
Sejak percakapan itu pohon-pohon mangga tidak mau mengobrol lagi dengan pohon mangga biji, dan sekalipun pohon mangga biji mengajak ngobrol mereka tidak gubris. Pohon mangga cangkokan hari demi hari, kerja nya hanya mengeluh.Â
Sampai suatu hari karena hujan yang sangat lebat dan angin sangat besar, pohon-pohon mangga cangkokan ada yang tumbang dan yang tidak tumbang akhirnya  ditebang oleh pemiliknya karena tidak lagi berbuah.
Maka sedihlah hati pohon mangga biji kehilangan pohon-pohon mangga cangkokan, sekalipun pohon-pohon mangga cangkokan tak pernah ramah dengan dirinya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H