Sedih sekali hati pohon mangga  mendengar sindirian itu. Pohon mangga biji pun berdoa kepada langit.
"Jika memang aku harus tumbuh menjadi pohon mangga berikan aku kesempatan untuk bisa merasakan menjadi pohon mangga yang seutuhnya, dimana aku bisa berbuah lebat dan buahku besar-besar serta manis sehingga dapat dinikmati manusia.  Menjadi pohon  hijau yang dapat memberikan oksigen dan udara segar bagi lingkungan dan juga untuk bertengger para burung memang sudah sangat baik, tapi dengan berbuah yang manis maka lengkaplah hakikatku menjadi sebuah pohon mangga yang semestinya." Doa pohon mangga dalam hati.
Tiap hari pohon mangga berdoa dalam hati dan berharap langit mendengar dan tanah meresponnya. Â Akhirnya doa pohon mangga biji terjawab, pohon mangga berbiji berbuat dengan sangat lebat dan buahnya besar-besar juga manis.
Pohon mangga cangkokan pun terdiam dan menjadi malu hati dan juga sedikit iri dan mereka pun mulai banyak mengeluh.
Ketika hujan datang disertai angin lebat, dahan-dahan pohon mangga cangkokan banyak yang patah dan pasti mereka mengeluh.
"Aduh sakit sekali badanku, manusia memang enak cuma bisa menikmati buah kita tapi yang merasakan sengsara kita," kata pohon mangga satu kepada teman-temannya yang lain,
"Benar sekali, selain kadang-kadang dahan kita patah, hama yang menyerang daun-daunku juga begitu gatal dan membuat pohonku jadi kurang sehat," kata pohon mangga dua.
"Apalagi ketika manusia mulai mencangkok pohon kita, rasanya sakit sekali. Manusia memang egois, mereka sudah berjaga-jaga kalau kita tidak bisa berbuah lagi, mereka akan menebang kita dan mengganti kita dengan hasil cangkokan dari pohon kita." Ujar pohon mangga tiga dengan marah.
"Seharusnya memang kita tidak usah tumbuh menjadi pohon mangga." Kata pohon mangga satu.
"Benar sekali, atau kalau kita tetap tumbuh jadi pohon mangga seharusnya kita tidak usah berbuah." Kata pohon mangga dua.
"Kamu harusnya senang pohon mangga biji waktu kamu tidak berbuah, tapi kamu malah memilih berdoa untuk berbuah. Kamu memang benar-benar bodoh!" Â Kata pohon mangga tiga.