Mohon tunggu...
Ida Safitri
Ida Safitri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan ☺

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan Islam Terhadap Akhlak Remaja

5 Juli 2020   11:44 Diperbarui: 2 Juni 2021   13:22 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Peran Pendidikan Islam Terhadap Akhlak Remaja (friedberger-burgfest.de)

"Pendidikan Islam menanamkan akhlak yang mulia ke dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasihat"

Membahas pendidikan Islam tidak terlepas pengertian pendidikan secara umum, sehingga akan diperoleh batasan-batasan pengertian pendidikan Islam secara jelas. 

Ahmad D. Marimba menyatakan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam atau memiliki kepribadian muslim. 

Selanjutnya, Mushtafa al-Ghulayani berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia ke dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak mereka menjadi salah satu kemampuan yang meresap dalam jiwanya dan mewujudkan keutamaan, kebaikan, dan cinta bekerja bagi kemanfaatan tanah air.

Azyumardi Azra juga menjelaskan pendidikan Islam memiliki karakter tersendiri yang berbeda dengan sistem pendidikan lainnya, diantaranya: Pertama, pendidikan Islam penekananya pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan, dan pengembangan. 

Ilmu ini merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan pada prinsipnya berlangsung seumur hidup (life long education) dalam sistem pendidikan modern. Sebagai sebuah ibadah proses pengembangan ilmu tersebut sangat menekankan pada nilai-nilai akhlak. 

Dalam konteks ini maka kejujuran, sikap tawadhu, menghormati sumber pengetahuan dan sebagainya merupakan prinsip-prinsip penting yang perlu dipegangi setiap pencari ilmu. 

Karakteristik berikutnya adalah sikap pengakuan akan potensi dan kemampuan seorang untuk berkembang dalam suatu kepribadian.

Baca juga : Pelatihan dan Pengembangan SDM Manajemen Pendidikan Islam

Berdasarkan penegasan diatas maka dapat dipahami ilmu pendidikan Islam, adalah :

Pertama, Ilmu pengetahuan praktis karena ilmu ini dilaksanakan dalam kegiatan pendidikan dan bertujuan untuk dapat mengetahui ajaran Islam dan mengamalkannya.
Kedua, Ilmu pengetahuan normatif karena ilmu ini berdasarkan pada ajaran Islam, yakni al-Quran dan al-Sunnah dan mengarahkan pada manusia untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam dan memiliki harkat dan budaya yang tinggi.
Ketiga, Ilmu pengetahuan empiris karena obyek dan situasi pendidikannya berada dalam pergaulan manusia yang ada dalam dunia pengalaman.

Pada prinsipnya pembinaan akhlak merupakan bagian dari pendidikan Islam maupun pendidikan umum, sebab akhlak diibaratkan seperti rumah dan yang menempati rumah tersebut adalah sumber-sumber pendidikan yaitu Al- Quran dan Al-Sunnah. 

Pembinaan akhlak dilembaga manapun harus bersifat mendasar dan menyeluruh sehingga mencapai sasaran yang diharapkan yakni terbentuk pribadi muslim kami. 

Dengan kata lain memiliki karakteristik yang seimbang antara aspek dunia dengan aspek ukhrawy. 

Moral atau akhlak dalam Islam memiliki karakteristik , yaitu sebagai moral yang universal, kesesuaian dengan fitrah, memperlihatkan realita, moral positif, komprehensifitas (cakupan menyeluruh), tawazun (keseimbangan).

Melalui pembinaan dan pengembangan akhlak, seorang anak dapat memiliki akhlak karimah yang melekatkan pada dirinya. Sasaran ini bisa ditanamkan untuk pertama kalinya di lingkungan keluarga. 

Nilai-nilai akhlak tersebut misalnya silaturahmi, persaudaraan, persamaan, adil, baik snagka, rendah hati, tepat janji, lapang dada, dapat dipercaya, perwira, dermawan.

Baca juga : Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia

Oleh karena itu, Pendidikan akhlak bagi remaja sangatlah penting, karena:

Pertama, pada saat ini banyak keluhan yang disampaikan orang tua, para guru
dan orang yang bergerak dibidang sosial mengeluhkan tentang perilaku sebagian para remaja yang amat mengkhawatirkan. 

Diantara mereka sudah banyak terlibat dalam tawuran, penggunaan obat-obat terlarang, minuman keras, pembajakan bis, penodongan, pelanggaran seksual, dan perbuatan kriminal. 

Para orang tua, para guru tampak seperti sudah kehabisan akal untuk mengatasi krisis akhlak. Hal yang demikian jika terus dibiarkan dan segera diatasi, maka bagaimana nasib masa depan negara dan bangsa ini. 

Padahal, para remaja di masa sekarang adalh pemimpin umat di hari esok (syubbanul yaum rijal alghad).
Kedua, pembinaan akhlak yang mulia merupakan inti ajaran Islam.                         

Ketiga, akhlak yang mulia sebagaiman dikemukakan para ahli bukanlah terjadi dengan sendirinya, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama lingkungan keluarga, pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.

Keempat, bahwa pembinaan akhlak terhadap para remaja amat penting dilakukan, mengingat secara psikologis usia remaja adalah usia yang berada dalam goncangan dan mudah terpengaruh sebagai akibat dan keadaan dirinya yang masih belum memiliki bekal pengetahuan, mental, dan pengalaman yang cukup. 

Akibat dan keadaan yang demikian, para remaja mudah sekali terjerumus kedalam perbuatan-perbuatan yang mneghancurkan masa depannya.

Maka dari itu dengan empat faktor diatas, pendidikan akhlak bagi remaja amat urgen untuk dilakukan dan tidak dapat dipandang ringan. Dengan terbinanya akhlak para remaja, keadaan lingkungan sosial juga semakin baik, aman, tertib, dan tentram yang memungkinkan masyarakat akan merasa nyaman.

Baca juga : Pentingnya Mengajarkan Pendidikan Islam Dimulai dari Usia Dini

Menyadari hal yang demikian, maka berbagai petunjuk Al-Quran dan Hadist tentang pembinaan remaja patut kita renungkan dan kita amalkan. Petunjuk tersebut misalnya dengan memberikan contoh dan teladan berupa tutur kata dan perbuatan yang baik.

Dapat disimpulkan bahwasanya keadaan psikologis remaja masih dalam keadaan rentan, maka tidak sedikit akhlaknya kurang baik. Akhlak merupakan implementasi dari pendidikan Islam. 

Oleh karena itu, pendidikan akhlak yang diajarkan melalui pendidikan agama Islam sangat penting di lakukan. Pendidikan dilakukan tidak hanya dilingkungan sekolah.

Dengan istilah lain dapat dikatakan bahwa potensi keberagaman dalam pribadi remaja yang dikembangkan melalui pendidikan/bimbingan agama ternyata merupakan tenaga pengontrol, tenaga motivatif untuk bertingkah laku positif-konstruktif, tenaga stabilisator.

Yang mampu mengerem nafsu negatif, mendorong untuk menghindari bisikan iblis serta bagi mereka yang terlanjur terlibat narkotika/ kenakalan, nilai-nilai agama dalam pribadinya sanggup mendorongnya untuk kembali kepada kebenaran lebih mudah daripada remaja yang sama sekali tidak pernah menghayati ajaran agama melalui proses pendidikan. 

Jadi, pada dasarnya  Pendidikan Islam sangatlah penting dilakukan bagi semua kalangan, khususnya untuk anak-anak dan remaja. 

Karena anak-anak dan remaja sekarang adalah calon generasi bangsa yang akan meneruskan perjuangan orangtua sekarang. Karena Pendidikan Islam merupakan pondasi untuk membekali akhlak-akhlak remaja.

Oleh : Ida Safitri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun