Sesuai dengan tujuan PBL untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari beberapa bentuk PBL yang dikemukakan para ahli, maka secara umum PBL bisa dilakukan dengan langkah-langkah (Wina, 2010):
- a. Menyadari masalah;
- b. Merumuskan masalah;
- c. Merumuskan hipotesis;
- d. Mengumpulkan data;
- e. Menguji hipotesis;
      f. Menentukan pilihan penyelesaian.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa PBL dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menyadari untuk kemudian mengidentifikasikan masalah yang ada yang sesuai dengan topik pelajaran yang sedang dipelajari.
- Menganalisis masalah yang telah diidentifikasi untuk kemudian merumuskan masalah.
- Merumuskan hipotesis.
- Mengumpulkan data.
- Menganalisis data.
- Menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
- Merumuskan strategi pemecahan masalah.
- Melaksanakan strategi pemecahan masalah yang dipilih.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran berbasis masalah, siswa dituntut untuk berpikir secara kritis dan ilmiah dalam melaksanakan setiap langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah.
B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Based  LearningÂ
Kelebihan Metode Problem Based Learning
- Â Â Â Â Â Â Sebagai suatu model pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Masalah dinilai memiliki beberapa kelebihan (Abbudin, 2011:250), di antaranya:
- Dapat membuat pendidikan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
- Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, yang selanjutnya dapat mereka gunakan pada saat menghadapi masalah yang sesungguhnya di masyarakat kelak.
- Dapat merangsang pengembangan kemampuan berpikir secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses pembelajarannya, para siswa banyak melakukan proses mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai aspek.
Kekurangan Metode Problem Based Learning
- Sebagai sebuah model pembelajaran, selain memiliki kelebihan, PBL juga memiliki kekurangan. Menurut Abbudin (2011:250), kekurangan PBL antara lain:
- Sering terjadi kesulitan dalam menemukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa. Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan tingkat kemampuan berpikir pada para siswa.
- Sering memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional.
- Sering mengalami kesulitan dalam perubahan kebiasaan belajar dari yang semula belajar mendengar, mencatat dan menghafal informasi yang disampaikan guru, menjadi belajar dengan cara mencari data, menganalisis, menyusun hipotesis, dan memecahkannya sendiri.
Berdasarkan uraian diatas sebagai sebuah model pembelajaran PBL sudah pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran berbasis masalah adalah membuat pendidikan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan di luar sekolah, melatih keterampilan siswa untuk memecahkan masalah secara kritis dan ilmiah serta melatih siswa berpikir kritis, analitis, kreatif dan menyeluruh karena dalam proses pembelajarannya siswa dilatih untuk menyoroti permasalahan dari berbagai aspek. Kekurangan dari model pembelajaran berbasis masalah adalah seringnya siswa menemukan kesulitan dalam menentukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa, selain itu juga pembelajaran berbasis masalah memerlukan waktu yang relatif lebih lama dari pembelajaran konvensional serta tidak jarang siswa menghadapi kesulitan dalam belajar karena dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut belajar dengan mencari data, menganalisis, merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah. Di sini peran guru sangat penting dalam mendampingi siswa sehingga diharapkan hambatan-hambatan yang ditemui oleh siswa dalam proses pembelajaran dapat diatasi.
BAB.III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Metode dan PelaksanaanÂ