Mohon tunggu...
Ida Riyani
Ida Riyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030116

Masih labil, suka berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Dunia Paralel Benar-benar Ada?

18 Juni 2021   23:42 Diperbarui: 18 Juni 2021   23:45 4573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkinkah ada diri kita yang lain di luar sana? Bukan kita, tapi seseorang dengan penampilan yang persis dengan kita, yang juga tinggal di planet bernama bumi di dalam tata surya, dengan ratusan negara di dalamnya, dan dengan gedung gedung yang juga mencakar angkasa.

Bukan cuma penampilan, perjalanan hidup orang ini juga sama persisnya dengan kita. Sekolahnya sama, punya lagu favorit yang sama, hingga jatuh cinta dengan orang yang sama. Tapi mungkin, di titik sekarang ini, dia milih untuk berhenti membaca tulisan ini, sedangkan kita masih ada di sini.

Mungkin, sekilas terdengar gak masuk akal. Namun, apa jadinya kalau itulah kenyataannya? Hal inilah yang disebut dengan dunia paralel.

Dunia paralel adalah suatu dunia yang mirip dengan dunia kita tetapi ada beberapa detil yang tidak ada, misalnya di dunia paralel itu tidak ada gajah atau gajah berwarna pink. Jadi ada berbagai variasi yang mungkin dari dunia kita dan itu adalah dunia dunia paralel, dunia yang ada sama seperti dunia kita tetapi antara kita dengan orangnya atau apapun yang ada di dunia paralel tidak ada yang saling bisa berinteraksi.

Awal nya cerita seputar dunia paralel hanyalah sebuah imajinasi atau cerita fiksi dunia khayalan, tapi perkembangan ke ilmuan fisika kuantum yang mendobrak ke ilmuan fisika klasik selama satu dekade terakhir ini berkata lain. Menurut ilmu fisika kuantum , dunia paralel itu bisa saja ada atau eksis keberadaan nya, dan kita bisa saja berada didalam dua, sepuluh, seratus, seribu atau bahkan milyaran tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, bukan bergiliran.

Dan ada versi lain dari diri kita di multiverse atau di semesta yang berbeda , tapi berjalan dengan waktu yang bersamaan dan ber iringan tapi masing masing dari dunia atau semesta tidak menyadari kehadiran atau eksistensi dari semesta yang lain nya, karna semesta yang satu merupakan imajiner bagi semesta yang lain nya, jadi tidak ada yang bisa memastikan yang mana semesta yang sebenarnya yang nyata

Sejak 1950-an, dunia paralel dimunculkan oleh fisikawan Hugh Everett sebagai solusi atas sebuah masalah fundamental dalam fisika kuantum, masalah "quantum entanglement" yang muncul lewat eksperimen celah ganda dan biasa dipopulerkan sebagai "kucing Schrodinger"

Sejak era 1980-an berkembang penafsiran filsafat atas dunia paralel sebagai dunia-mungkin (possible world). Dicetuskan oleh tokoh penting filsafat analitik, David Lewis, teori ini memperlihatkan bahwa keberadaan dunia-dunia-mungkin yang tidak terhingga banyaknya bukan hanya dimungkinkan dalam sains, melainkan juga diperlukan agar sains bisa bekerja. Sebab dalam dunia-mungkin lah terletak pendasaran bagi hukum sebab akibat, bagi kausalitas, sesuatu yang mutlak perlu bagi bekerjanya sains.

Walaupun sudah lama dipelajari, belum ada orang yang datang dengan jawaban yang pasti. Namun diantara banyaknya perkiraan ada seorang ilmuwan dari MIT yang bernama Max Tegmark membawakan 4 konsep dunia paralel yang mungkin saja ada.

  • Level 1 : Di Luar Cakrawala Semesta Kita

Kemungkinan pertama, dunia yang serupa bisa ada karena alam semesta memang sangat luas, saat ini ujung alam semesta yang bisa kita amati itu terbatas, jarak terjauh yang bisa diamatai adalah 42 miliar tahun cahaya.

Sedangkan luas alam semesta sendiri itu tak terhingga dan tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada banyak sekali dunia lain di luar sana yang bahkan mungkin ada yang identik persis sama dengan dunia kita ini. Ibarat kita jadi pelaut di samudra yang sekilas luasnya tidak terbatas, tapi semakin kita terus berlayar, lama kelamaan kita bisa menemukan benua yang baru persis seperti benua kita saat ini.

  • Level 2 : Gelembung Gelembung

Naik ke level ini, kita akan bertemu dengan alam semesta yang berbentuk seperti gelembung gelembung. Mungkin terdengan tidak masuk akal, tapi agar terbayang coba lihat fenomena big bang. Satu titik super kecil mengembang menjadi super besar dan super cepat, di fisika fenomena ini namanya adalah inflasi tapi ternyata menurut fisika modern "kecil kemungkinan kalau inflasi di luar angkasa ini cuma terjadi sekali itu aja dan karenanya ada kemungkinan ditempat lain juga terjadi inflasi yang membuat ada alam semesta lain ikut terbentuk, dan big bang kita hanyalah salah satu dari gelembung yang tercipta.

  • Level 3 : Banyak Hal Yang Bisa Terjadi, Akan Terjadi

Di level ini dunia paralel bukan terpisahkan jarak, tapi oleh waktu. Jadi di dunia paralel level ini didasari konsep mekanika kuantum yaitu cabang ilmu fisika yang mempelajari dunia super kecil, bukan hanya sekecil atom tapi masih jauh lebih kecil lagi hingga ke level di bawah atom.

Singkatnya di dunia kuantum segalanya berbasis, misalnya ketika bermain dadu, tiap lempar dadu kemungkinan hasil yang didapat antara 1 sampai 6 tapi di dunia kuantum dianggap bahwa semua kemungkinan hasil itu bisa terjadi semuanya sekaligus.

Di teori dunia paralel ini alam semesta kita lah yang jadi dadu tersebut, ada kemungkinan masa depan yang ada sangat banyak tapi kita yang didalamnya hanya bisa melihat satu alur waktu saja.

  • Level 4 : Semesta Matematika

Level yang satu ini adalah yang paling abstrak dan ekstrim dibandingkan tiga level sebelumnya. Karena hukum alam didunia paralel level ini bisa jauh beda dengan yang kita tau, karena disini singkatnya kita mengikuti aturan yang namanya "Prinsip Demokrasi Matematika". Semesta apapun yang secara itung-itungan masuk akal bakalan sah-sah aja untuk dianggap beneran ada.

Dunia paralel sekilas terdengar seperti fiksi sains. Apa yang kita bahas di sini juga sebenarnya bukanlah sebuah kepastian yang sudah diuji, tapi masih sebatas prediksi. Tapi bukan lantas ini jadi omong kosong belaka, dulu mungkin kita berpikir jika bumi itu pusat alam semesta dan waktu itu pasti absolut. Tapi sekarang kita tahu bahwa bumi mengelilingi matahari dan bahkan waktu bisa di bengkokkan.

Itulah ilmu pengetahuan, apa yang sekarang terasa mustahil bisa terwujud di masa depan. So, apakah kalian percaya dunia paralel?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun