Apa yang pertama kali terlintas dipikiran kalian ketika mendengar "padang savana"? Rerumputan yang luas? Udara yang segar, indah, sejuk? Pasti pikiran kita langsung membayangkan sebuah keindahan alam.
By the way kalian udah tau belum nih apa itu padang savana? Jangan jangan ga tau nih apa itu padang savana.
Nah, jadi padang savana atau biasa orang Indonesia menyebutnya sabana menurut wikipedia, adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak atau perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan subtropis.
Di Indonesia sendiri sabana banyak tersebar di daerah Indonesia bagian Timur. Beberapa sabana di Indonesia, saat ini banyak di jadikan sebagai obyek wisata, karena keindahan sabana yang memang luar biasa.
Eits, buat kalian warga Indonesia bagian barat jangan kuatir kalo pengen menikmati keindahan padang savana, karena nggak perlu jauh jauh, di wilayah Indonesia bagian barat juga ada lho padang savana cantik yang bakal membuat kalian terpana.
Salah satu padang savana yang bisa kalian kunjungi di wilayah Indonesia bagian barat adalah Padang Savana Dieng. Padang Savana Dieng terletak di Kaki Gunung Pangonan, di dataran setinggi 2.000 mdpl, tepatnya di  di Desa Dieng Kulon, Dusun Karangsari, Batur, kota Banjarnegara, provinsi Jawa Tengah.
Padang savana yang satu ini merupakan obyek wisata mengagumkan dengan memamerkan ciri khas bentang alam Dieng Plateau. Padang Savana ini mampu memikat hati bagi setiap wisatawan yang menghampirinya ketika sedang rindu akan ketenangan dengan memandangi indahnya ciptaan Tuhan. Apalagi letaknya yang cukup tersembunyi membuat tempat ini masih belum dikenal bagi wisatawan dan masih sangat asri.
Perjalanan singkat menuju Padang Savana Dieng akan membawa kamu semakin jauh dari hiruk pikuk suasana keramaian kota. Lembah dengan rumput semak keemasan dan kehijauan setinggi lutut akan menghantarkan langkah kamu untuk menyibak alam di kawasan Padang Savana Dieng.
Ketika musim kemarau tiba suhu udara di kawasan Padang Savana sangatlah ekstrim sehingga semak-semak hijau berubah warna menjadi coklat keemasan. Padang Savana Dieng adalah lembah luas berada pada tengah-tengah Gunung Pangonan, bentuknya menyerupai mangkuk raksasa seperti kapundan kawah besar, kini kawah-kawah tersebut mati hingga menyisakan rerumputan semak indah yang terkadang berwarna coklat keemasan saat musim kemarau dan berwana hijau pupus ketika musim penghujan.
Jika bicara mengenai sejarahnya, padang savana ini tadinya merupakan sebuah telaga. Konon telaga itu terbentuk dari pertikaian dua bersaudara tukang angon (penggembala), oleh karena itu bukitnya disebut Bukit Pangonan. Legendanya menjelaskan bahwa dari atas Bukit Pangonan sang kakak membuat bendungan untuk membentuk sebuah telaga.
Kemudian, karena kesal dengan sikap kakaknya yang kerap melalaikan tugas, sang adik memutuskan untuk membuat goa. Â Goa itu berfungsi mengalirkan air dari telaga buatan kakaknya dan membendungnya di bawah. Sifat kakaknya yang malas menggembala membuat adiknya jengkel. Karena jengkel, bendungan milik kakaknya dibuat lubang dari bawah hingga surut dan airnya mengalir sampai bendungan milik adiknya. Â Makanya sekarang air yang ada di Telaga Semurub habis dan jadi padang savana.
Aliran air dari goa yang dibuat sang adik dibendung hingga membentuk Telaga Merdada. Sedang telaga sang kakak yang sudah disurutkan airnya, kini menjadi hamparan rumput luas atau dikenal oleh warga setempat dengan nama padang savana Telaga Semurub dan lebih dikenal dengan nama padang savana Dieng.
Katabta 'Semurub' berasal dari kata 'disurub' yang berarti dibuat lubang. Dulu ada airnya tapi sekarang sudah tidak ada. Makanya di padang savana itu walaupun tidak ada airnya, oleh warga setempat tetap disebut Telaga Semurub.
Jika kalian datang ke bukit savana ini, kalian akan menjumpai pemandangan yang sangatlah unik dan menarik. Bagaimana cekungan besar menyerupai danau dipenuhi rumpu hijau dan seperti tempat tersembunyi diantara bukit-bukit tinggi sekitarnya. Â Untuk menuju savana dieng ini cukup mudah karena tak terlalu jauh dari kawasan Dieng atau Candi.
Cukup dengan membayar sebanyak Rp. 10.000 per orang saja untuk tiket masuk, lalu kalian akan diarahkan menuju jalur pendakian Padang Savana Dieng.
Padang savana ini dapat dijangkau dari beberapa titik diantaranya dari pos pendakian di Desa Karangsari, Kecamatan Batur, Banjarnegara, kemudian jalur pendakian dari area Museum Kailasa, Jalur pendakian dari arah Telaga Merdada serta jalur pendakian yang dapat dilewati melalui area Kawah Sikidang.
Lama pendakian dari jalur terpendek kurang lebih 20 menit dan jika mengikuti jalur terpanjang kurang lebih 2 jam perjalanan. Semua jalur pendakian menuju Padang Savana Dieng akan menyuguhkan pemandangan spektakuler dan beragam serta akan mengalihkan pikiran dari kaki yang lelah setelah menempuh pendakian yang panjang.
Untuk menikmati keindahan padang rumput ini, kita harus menaklukan trek yang cukup menantang. Jalan setapak yang menanjak dan penuh bebatuan menjadi teman selama perjalanan. Ditambah dengan tetesan air hujan yang membuat jalan lebih licin, membuat kita harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir. Eitsss tapi jangan khawatir, pegangan dari bambu yang dibuat oleh pengelola akan memudahkan perjalanan menuju padang savana Dieng.
Tidak hanya menyaksikan bentang alam berupa padang savana Dieng saja, ditempat inilah para wisatawan bisa mendirikan tenda-tenda atau camping di bibir Gunung Pangonan menunggu sang fajar tiba yaitu Sunrise Dieng yang muncul dari sela-sela Gunung Sindoro dan sunset yang menghilang di dibalik Gunung Slamet.Â
Dari bibir Gunung Pangonan kita bisa menyaksikan seluruh area padang savana dari ketinggian yang tampak indah dan mempesona. Tidak hanya itu pemandangan spektakuler lainnya berupa areal pertanian, Telaga Merdada, Kawah Sikidang, pedesaan serta asap-asap aktivitas geothermal dapat juga kita saksikan dari atas perbukitan yang mengitari area Padang Savana Dieng.
Bukankah terdengar sangat menarik?? Tunggu apalagi, segera kunjungi Padang Savana Dieng!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H