"Kamu cari kerja kek, betah amat hidup begini-begini aja."
"Ya buat apa, kehidupan ini kan cuma fana, rumah yang sesungguhnya di akhirat nanti."
Kehidupan fana, Sepakat sih, tetapi ketika manusia telah dianugerahi kehidupan hingga dewasa, menikah lalu memiliki keturunan, bukankah tidak luput dari kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, selama masih di dunia? Rumah, kendaraan, simpanan harta, dan sebagainya.Â
Biaya hidup bukan sekadar makan dan minum saja. Ada biaya-biaya lainnya yang sangat banyak. Yang mana, semua itu adalah bagian dari hal-hal yang mendukung kebahagiaan kita melanjutkan hidup di dunia. Walau bagaimana, kita butuh memenuhi semua tuntutan hidup, butuh bahagia di kehidupan yang pendek ini.
Â
Lalu, ketika kita sedang memperjuangkan itu semua, tiba-tiba ada yang nyeletuk, "buat apa sih ngumpulin uang mulu? Kayak mau dibawa mati saja."
"Buat apa sih pengen kaya? Saat kita mati, kita tidak butuh apa-apa."
"Emang yakin bakal panjang umur?"
Â
Gemas gak sih?
Kematian adalah rahasia Tuhan, kita tidak pernah tahu kapan, bagaimana, dan di mana akan mati. Tidak ada yang menduga ratusan supporter Aremania akan meninggal dunia di saat pertandingan sepak bola baru usai.Â