[caption id="attachment_155319" align="aligncenter" width="604" caption="gambar pinjam Google"][/caption] Pada Catatan Harian Kesembilan ini saya masih ingin berbagi mengenai obat-obatan bagi ibu hamil. Semoga menjadi perhatian bagi para suami atau calon suami.
Obat barbiturat diduga memiliki efek samping pada janin. Obat ini sering diberikan pada penderita epilepsi. Gejala efek samping mirip gejala defisiensi vitamin Kdan dapat ditanggulangi dengan pemberian profilaksi vitamin K. obat anti malaria seperti kinin dapat menyebabkan aborsi karena berefek oksitoksik (memacu kontraksi uterus) atau karena sifat toksik langsung terhadap embrio.
Kloroquin jika diberikan terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan kelainan mata atau tuli kongenital. Pirimetamin adalah anti asam folat yang harus dihindari penggunaannya dalam kehamilan. Antidiabetik oral seperti tolbutamid harus juga dihindari. Obat ini dapat menyebabkan hipoglikemia yang hebat pada bayi yang baru dilahirkan.
Eter yang sering digunakan sebagai anastetika umum dikamar operasi berisiko terhadap wanita yang bekerja dikamar operasi. Mereka mendapat resiko aborsi yang lebih besar atau melahirkan anak dengan kelainan kongenital. Resiko kelainan ini juga terjadi pada anak-anak para wanita yang suaminya bekerja dikamar operasi. Beberapa obat anastesi juga berisiko terhadap wanita hamil menyebabkan depresi neonatal dan kematian perinatal.
Antibiotika sering digunakan secara luas untuk anti infeksi. Beberapa golongan ternyata memilikiefek samping pada janin. Tetrasiklin misalnya, jika diberikan pada trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang dan mikromelia. Sedangkan pemberian pada trimester kedua dapat menyebabkan perubahan warna kekuningan pada gigi susu. Dan pemberian setelah trimester kedua dapat menyebabkan perubahan warna kuning yang permanen.
Golongan antibiotik seperti sterptomisin, kanamisin, gentamisin, dan vankomisin dapat menyebabkan kerusakan syaraf kedelapan pada janin. Sehingga hanya diberikan pada ibu hamil dengan infeksi berat sedangkan obat lain tidak tersedia.
Obat-obat untuk vaksin, pada umumnya diberikan setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Pada pemberian saat trimester pertama akan meningkatkan resiko abortus. Vaksin rubela tidak boleh diberikan sepanjang kehamilan dan dua bulan sebelum kehamilan karena dapat menyebabkan cacat bawaan.
Berikut saya kutipkan perbandingan antara resiko dan manfaat obat ketika diberikan pada trimester pertama kehamilan.
Resiko Lebih Besar daripada Manfaat
OBAT
AKIBAT
Asetazolamida
Cacat anggota badan
Amfetamin
Transposisi pembuluh darah besar, celah langit
Dietilstilbisteron
Karsinoma vagina, kelainan saluran kelamin
Dikumarol
Kelainan rangka dan wajah, retardasi mental
Etanol
Mikrosefali, celah langit dan retardasi mental
Fenitoin
Kelainan majemuk
Fenmetrasin
Cacat rangka dan alat dalam
klorokuin
Kerusakan retina dan srafaf kedelapan
Klorpropamida
kelanan meningkat
LSD
Kelainan kromosom
Meklisin
Kelainan majemuk
Metotreksat
Kelainan majemuk
Parametadion
Kelainan majemuk
Podofilin
kelainan majemuk
Serotonin
Kelainan majemuk
Steroid seks
Sidroma "Vacterl"
Streptomisin
Kerusakan sraf ke8, mikromelia,kelainan rangka majemuk
Tetrasiklin
Pertumbuhan tulang terhambat, mikromelia, sindaktili, gigi kuning
Thalidomide
Fokomelia, amelia, meromelia, kelainan alat dalam
Tolbutamid
Kelainan meningkat
Trimetadion
Kelainan majemuk
Warfarin
Kelainan rangka dan wajah, retardasi mental
Yodium
Goiter kongenital, hipotiroidisme, retardasi mental
Resiko dan Manfaat Seimbang
OBAT
AKIBAT
Barbiturat
Kelainan meningkat
Benzodiazepin
Cacat jantung
Diasoksida
Kelainan meningkat
EDTA
Kelainan meningkat
Gentamisin
Kerusakan saraf kedelapan
Kanamisin
Kerusakan saraf kedelapan
Kanabis
Kelainan meningkat
Klofibrat
Tidak ada
Kinin
Kelainan meningkat
Litium
Goiter, kelainan mata, celah langit
Metronidazol
Tidak ada
Propiltiourasil
Goiter, hipotiroidisme, retardasi mental
Pirimetamin
Kelainan meningkat
Tiourasuil
Goiter, hipotiroidisme, retardasi mental
Trimetropim dan Sulfametokzasol
Celah langit
Bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H