Mohon tunggu...
Khorida Lutfi Diyaalya
Khorida Lutfi Diyaalya Mohon Tunggu... Lainnya - Khorida

Teruslah berjuang maju demi cita-citamu,Tanpa harus banyak protes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak Sering Kali Mudah Jijik? Lalu Bagaimana Hal yang Harus Kita Perhatikan dalam Kondisi ini

1 November 2022   12:54 Diperbarui: 1 November 2022   12:59 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Emosi adalah suatu bentuk  yang refleksi yang muncul pada sesesorang dalam suatu keadaan atau interaksi oleh seseorang tersebut. Emosi ini ditampilkan dalam berbagai bentuk ekspresi yang diekspresikan kenyamanan atau tidaknya terhadap sesuatu tergantung setiap orang dalam keadaan atau interaksi yang dialami saat itu juga. Menurut (Santrock,2007) emosi juga disebut sebagai bentuk yang spesifik seperti rasa,malu,senang,marah,jijik,takut,dan bahagia. Maka menjadi peka terhadap sesuatu terhadap lingkungan sekitar maupun orang lain merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan sang anak kedepannya karena dengan kemampuan ini anak dapat lebih mudah beradaptasi dan lebih konstruktif dalam lingkungan sekitar.

    Anak yang bisa mengeluarkan atau mengeskpresikan emosi di dalam dirinya maka emosi secara tepat akan terarah pada interaksi yang positif. Akan tetapi perlu juga orang tau bahwasannya setiap anak memiliki kriteria dan emosional yang berbeda-beda, seiring bertambahnya usia mereka akan semakin terlihat sifat dari sang anak tersebut. Salah satu sifat yang dimiliki anak usia dini ialah gampang atau mudah sekali merasakan jijik, anak yang mempunyai sifat seperti ini biasanya mereka cenderung memilah akan sesuatu hal.

Lalu bagaimana hal yang harus diperhatikan dalam kondisi tsb? mengatasi anak yang memiliki sifat mudah jijik terhadap suatu hal? mari kita simak baik-baik penjelasan di bawah ini:

hal yang harus di perhatikan yaitu;

- Fahami tingkat usia anak dalam sifat meresa mudah jijik, apabila mereka masih dibilang dini tentunya hal ini masih dalam hal wajar akan tetapi jika rasa jijiknya pada suatu hal belum berlebihan sebaiknya orang tua memberikan gambaran dan pengertian pada anak agar tidak terbawa samapi mereka tumbuh dewasa.

- Bantu anak untuk mengurangi rasa mudah merasa jijik, buatlah sang anak berdamai dengan hal yang dianggapnya menjijikan, dengan menstimulus anak dengan memberanikan dan menerapkan apa yang menurutnya itu menjijikan dan hal itu gak menjijikan sama sekali.

- Memberikan contoh sikap yang lebih baik jika anak merasa mudah jijik akan suatu hal .

   Seperti halnya dengan Mysophobia yang merupakan kumpulan kondisi germaphobia,istilah ini sering digunakan oleh psikologi untuk menggambarkan ketakutan patologis terhadap bakteri, kuman, dll. Mysophobia cenderung mudah sekali jijik terhadap hal-hal yang bersifat kotor, dengan keadaan mysophobia ini biasanya dimulai saat masa kanak-kanak dan biasanya juga bisa berlajut sampai mereka tumbuh dewasa. Jadi hal tersebut dapat di simpulkan bahwasannya apa yang menjadi kendala sang anak dapat kita atasi dengan berbagai cara yang telah kita bahas di atas.  Adapun beberapa faktor yang dapat menimbulkan mysophobia itu sendiri pada seseorang yaitu antara lain;

- Faktor Lingkungan

- Faktor dari keluarga(genetik)

- Faktor pengalaman yang negatif pada masa kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun