Mohon tunggu...
Khorida Lutfi Diyaalya
Khorida Lutfi Diyaalya Mohon Tunggu... Lainnya - Khorida

Teruslah berjuang maju demi cita-citamu,Tanpa harus banyak protes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Kita Dapat Menyelaraskan antara Otak Berpikir dan Otak Emosional?

22 Mei 2022   23:08 Diperbarui: 22 Mei 2022   23:49 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hello sobat, Kalian pasti bertanya-tanya apakah otak bersimulasi dengan emosi dan apakah bisa antara otak berfikir dengan otak emosional? Nah kali ini dalam atrikel yang saya tulis saya akan jelaskan bagaimna otak bersimulasi karenanya emosi dan menyelaraskan antara otak berfikir dan otak emosional. 

Dari hasil penelitian Daniel Goleman, pengarang "Emotional Intelligence", tentang otak dan ilmu perilaku yang dimuat "The New York Times", menarik untuk dikaji. 

Terkadang otak berfikir itu disebut otak kiri yang di tegaskan bahwasannya apa-apa yang di ketahui di likungan sekitar yaitu otak berfikir, Sedangkan apa-apa yang merasakan yaitu otak emosional, emosi juga muncul ketika kita suka,bahagia,sedih,dan marah. 

Orang kadang berfikir emosional hanyalah melihat orang lain marah terhadap masalahnya,akan tetapi ada banyak sekali bentuk rasa emosional manusia itu.  

Nah emosional dapat terjadi apabila seseorang mengeluarkan ekspresi atau bentuk emosional mereka, Contoh mahasiswa di beratkan dengan tugas yang cukup banyak dan pengumpulannya hanya 1 hari,Mungkin mahasiswa-mahasiswa dapat mengutarakan rasa marahnya dan ada juga rasa dengan wajah yang datar. Semuanya itu terjadi sebelum kita berfikir. 

Ada juga rasa emosional itu terbentuk di dalam alam sadar dan di bawah kesadaran manusia. Terkadang alam bawah sadar juga memiliki potesi untuk terapi psikologis seseorang tsb untuk menyembhkan berbagai kendala mental dll. 

Sigmund Freud, 'bapak' psikoanalisis yang mempopulerkan tentang pikiran yang berada di alam bawah sadar, mengibaratkan kesadaran pikiran kita sebagai fenomena gunung es, di mana yang terlihat di atas permukaan laut hanya sedikit, sedangkan bagian besar dari gunung es tersebut tenggelam jauh di dalam lautan. Alam bawah sadar juga terkadang tak lepas dengan berbagai imajinasi seseorang yang terkadang membawa segi positif dan negatif. 

Dan terapi juga bisa kita lakukan saat kita keluar rumah, Otak dan emosi akan bersimulasi dengan adanya pergantian oksigen yang masuk dalam tubuh seseorang,dan mereka akan merasakan ketenangan di dalam fikiran dan perasaan mereka,di karenakan mereka mengrefresh otak mereka dengan suasana sejuk dan santai. Istilah emosi menurut ahli Psikologi yaitu Daniel Goleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, yang diambil dari Oxford English Dictionary memaknai emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.   Akan tetapi emosi juga memiliki segi positif yaitu:

   1. Sebagai responsif otomatis

   2. Mengkomunikasikan rasa niat terhadap seseorang

   3. Memotivasi apa yang telah dia capai

   4. Meningkatkan daya ingat seseorang di moment tertentu.

Dan bagai mana kita menyelaraskan antara otak berfikir dan emosi? yaitu berintak dengan melihat situasi dan berfikir selanjutnya apa yang terjadi,maka perlu juga adanya pengontrolan emosi di dalam tubuh manusia, karena apa? emosi apalagi emosi itu mengutarakan rasa amarah yang sangat menggebu-gebu terhadap seseorang maka perlu adanya pengontrolan emosional dalan jiwa seseorang bagaimana caranya? YUK SIMAK DI BAWAH INI :

Cara mengatur emosional menurut  pakar manajemen, Dr. Patricia Patton mengatakan bahwa untuk mengatur emosi, Anda bisa melakukan dengan cara belajar, yaitu :

 1. Belajar bertanggung jawab atas segala perbuatan atau tindakan yang sudah di lakukan

 2. Intropeksi dari sebuah kesalahan yang sudah terjadi

 3. Belajar bagaimana cara menyikapi masalah dan cara menyikapinya.

Dari sini otak apakah berperan dalam emosi? tentunya iya karena kita memiliki tingkatan emosi yang merupakan respon dari pikiran kita dan tindakan yang di terima  oleh saraf sensorik.  Otak ialah bagian yang sangat kompleks yang berperan sebagai pusat kontrol atas segalanya sebagaimana menjadi koordinasi gerakan dan memproses suatu emosi. Pernahkah kalian mengenal sistem limbik? 

Sistem limbik ialah sekelompok yang berhubung yang tepatnya jauh di dalam otak. bagian itu lah yang sebagaimana merupakan tanggung jawab sistem respon prilaku maupun emosional seseorang.

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun