Mohon tunggu...
Ida Hutasoit
Ida Hutasoit Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Editor

Menulislah dengan hati. Menulislah karena cinta. Niscaya tulisanmu berguna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KUATNYA CINTA

17 Maret 2021   14:48 Diperbarui: 20 Maret 2021   16:38 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Love is cure,
Love is power
Love is the magic of changes
Love is the mirror of divine beauty...

Untuk tetap sehat dan panjang umur kita selalu dianjurkan untuk menjalani pola hidup yang sehat. Tetapi kita sering lupa faktor lain yang tak kalah penting untuk membuat kita selalu sehat, yaitu cinta.

Meski tidak bisa dilihat, bukan berarti cinta tidak berpengaruh pada kesehatan. Kalau tidak percaya, lihatlah orang yang sedang jatuh cinta. Meski pola hidup dan pola makannya belum tentu sehat, tapi mereka nampak segar dan penuh energi. Tetiba saja mereka bisa menjadi kuat, bekerja siang dan malam seolah mendapat energi ekstra.

Kenyataannya, sejumlah penelitian memang menunjukkan bahwa cinta membikin kita lebih sehat. Namun tidak semua cinta punya efek menyembuhkan. Misalnya cinta romantis. Meski bisa membantu penyembuhan, namun cinta jenis ini cepat sekali berlalu. Dan seringkali malah menimbulkan depresi tatkala patah hati atau cinta bertepuk sebelah tangan. Cinta terbaik dalam penyembuhan adalah cinta yang mengandung kasih, penerimaan dan pengertian. Jadi mengandung unsur spiritual dan emosional. Walau bisa juga menjadi romantis.

Dr. Bernie Siegel, penulis buku Love, Medicine and Miracle menyebutnya cinta tanpa pamrih (unconditional Iove). Cinta jenis ini menurutnya mengandung energi penyembuhan yang kuat. Bagaimana bisa demikian?

Penelitian di Yale University terhadap 119 pria dan 40 wanita yang menjalani pemeriksaan pembuluh darah koroner, menemukan hasil: Mereka yang merasa paling dicintai dan didukung pasangannya, punya lebih sedikit penyumbatan di arteri jantungnya dibanding kelompok lainnya.

Jika merasa dicintai baik pengaruhnya bagi kesehatan jantung, penelitian itu juga memperlihatkan bahwa memberikan cinta ternyata juga bisa membuat orang awet muda. Dengan kata lain, semakin banyak seseorang memberi cinta dan dukungan pada sesama, semakin lambat proses penuaan terjadi padanya.

Orang yang merasa dicintai, dipedulikan, menikmati dukungan serta kedekatan akan menjadi lebih bahagia dan sehat. Risiko menderita penyakit menjadi lebih kecil. Kesempatannya menjadi Iebih besar untuk bertahan hidup. Meski dalam praktiknya selama ini lebih banyak membantu penderita kanker, Dr. Bemie Siegel begitu yakin bahwa kekuatan cinta bisa mengatasi berbagai penyakit. Menurutnya, cinta tanpa syarat (unconditional love) merupakan perangsang sistem kekebalan yang paling hebat. Dengan sepenuhnya menyayangi diri sendiri dan orang lain, secara otomatis kadar immunoglobulin dalam darah kita meningkat.

Nah, sudah tahu kekuatan cinta? Jangan pelit, jangan sungkan, jangan lalai untuk memperlihatkan cinta dan dukungan kita terhadap orang-orang yang kita kasihi, juga orang-orang yang membutuhkannya. 

Dunia ini butuh cinta kasih kita. 

Dunia ini butuh disembuhkan. 

Saya dan Anda juga.

So let's spread love! The power of love....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun