Lesu aku karena mengeluh
Setiap malam kugenangi tempat tidur dengan airmata
Tulang-tulangku gemetar
Dadaku sesak
Lidahku kelu
Jiwaku berteriak, "Tidak lagi ada harapan!"
Aku terdiam bagai orang mati
Hanya ada gelap di depanku
Oh, akankah ini berkesudahan?
Dimanakah ujung derita?
Jiwaku terus berteriak dalam lorong gelap, tanpa titik cahaya
Namun itu dulu....
Sekarang, kumenertawakan penderitaan
Mencibir pada pedih
Tak lagi kugubris airmata
Biarlah mereka melekat dalam duniaku
Menjadi sahabat siang dan malamku
Sungguh tak lagi kupeduli!
Sesungguhnya telah kudapati yang ter-INDAH dari segala yang indah
Kutemukan yang ter-KUAT dari yang segala yang kuat
Kujumpai yang ter-HEBAT dari segala yang hebat
AKU mendapati HARTA KARUN sejati.
Di dalam derita, sesak, beban, dan pedihku... sesungguhnya di sanalah aku berjumpa TUHAN!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H