Mohon tunggu...
Ida Elisa
Ida Elisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tisu Merusak Lingkungan

12 Mei 2024   20:13 Diperbarui: 13 Mei 2024   07:44 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Pernyataan pendapat (tesis)/lead

Tahun lalu, total jumlah sampah tisu diindonesia mencapai 25ribu ton, separuh penduduk Indonesia menggunakan setengah gulungan tisu, yang pada akhirnya berujung ditempat sampah.

*Argumentasi

Tentunya efek tisu ini sudah pasti akan merembet ke isu lingkungan, pohon yang ditebang untuk membuat tisu sudah pasti akan menyebabkan erosi. Namun, ada hutan yang dikorbankan sebanyak 0,0024 ha dan 324.000 liter air secara sadar digunakan dalam produksi satu ton tisu, belum lagi akibat yang dihasilkan dari sampah tisu itu sendiri. Semakin kita mempunyai andil yang besar terhadap permasalah lingkungan yang semakin hari semakin memprihatin, biasanya perilaku Masyarakat yang acuh tak acuh terhadap kebersihan lingkungan juga menyebabkan dampak yang merugikan salah satunya banjir. Selain menimbulkan sampah dan banjir, penggunaan tisu yang tidak bijak juga membuat penyusutan terhadap luas hutan alam Indonesia.

Menurut Koesnadi dari Sekjend Sarekat Hijau Indonesia (SHI) tentang hitungan sederhana bagaimana penyusutan Hutan Alam Indonesia akibat dari penggunaan tisu oleh masyarakat, "Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta orang dan setiap satu harinya 1 orang menggunakan gulung kertas tisu. Artinya penggunaan kertas tisu bisa mencapai 100 juta gulung tisu per hari, berarti per bulannya pemakaian tisu di Indonesia mencapai 3 milyar gulung. Bila berat kertas tisu itu 1 gulung mencapai kg, maka 3 milyar dihasilkan angka kira-kira 750.000.000 kg setara dengan 750.000 ton, bila untuk menghasilkan 1 ton pulp diperlukan 5 m3 kayu bulat dengan asumsi kayu bulat 120 m3 per hektar (diameter 10 up) maka sudah bisa ditebak penggunaan hutan untuk urus kebersihan mencapai ratusan ribu hektar setiap bulannya"(sumber: dari kompasiana.Com/ariname/bumikudalamgulungantisu).

Maka dari itu, hendaklah mulai melakukan perubahan kecil dengan menjaga lingkungan dan mengurangi penggunaan tisu berlebihan seperti, mengganti tisu dengan sapu tangan atau kain lap kecil yang biasa digunakan berkali-kali, jangan buang sampah sembarangan, menanam pohon dan tidak mencemari lingkungan dengan limbah.

* Pernyataan ulang pendapat

Tanpa kita sadar, bahwa penggunaan tisu dikehidupan sehari- hari dapat membawa dampak bagi lingkungan hidup dimasyarakat sekitar. Tisu yang merupakan benda kecil dapat menimbulkan permasalahan besar bagi kehidupan sehari-hari, tentu kita merasa miris karena penggunaan tisu di lingkungan sekitar kita memang sangat banyak jumlahnya. Mungkin hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh orang banyak, padahal dari hal kecil ini saja sudah membawa dampak yang luar biasa bagi kelestarian alam di masa depan.

Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah hadirnya limbah atau sampah tisu di lingkungan sekitar rumah. Jika kita memerhatikan lingkungan sekitar kita, tentu banyak ditemukan sampah tisu berwarna putih yang kadang berserakan, sampah tisu juga ternyata sulit untuk terurai, terutama tisu basah. Tidak seperti kertas toilet pada umumnya, tisu basah mengandung bahan-bahan yang tidak mudah hancur. Oleh sebab itu, sangat berbahaya jika membuang sampah tisu basah ke toilet maupun ke selokan karena dapat menyebabkan penyumbatan, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya banjir.

*Sumber data

https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/tisu-menjadi-isu-lingkungan-yang-tidak- disadari/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun