Foto Sunset Akhir Tahun 2014 Pantai Barat Pangandaran
(Dokumentasi Pribadi, 31 Desember 2014)
Fenomena perpindahan waktu dari siang menjadi malam, ataupun kebalikannya adalah hal biasa dalam kehidupan keseharian kita. Fenomena perpindahan waktu ini ditandai dengan keberadaan matahari sebagai sumber cahaya kehidupan kita di muka bumi ini. Waktu siang hari dimulai dari terbitnya matahari (sunrise) dari arah timur, yang kemudian terbenamnya matahari (sunset) di arah barat yang menandakan waktu malam telah tiba. Hal yang biasa ini akan terasa indah, jika kita dapat mengamati fenomena ini (sunset dan sunrise) di suatu lokasi pantai, tanpa terhalang bangunan atau obyek apapun.
Pada liburan pergantian tahun 2014 ke tahun 2015 ini, Obyek Wisata Pantai Pangandaran selalu menjadi tujuan utama para wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Penulis sebagai penduduk asli yang dilahirkan hingga setamat SMP berada di Pangandaran ini, merasakan bahwa antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Pangandaran dari tahun ke tahun semakin menunjukkan peningkatan jumlahnya.
(Sumber gambar: wisatapantaipangandaran.wordpress.com)
Maksud penulis menuliskan judul seperti di atas, memang terjadi bahwa kedua fenomena terbenam dan terbitnya matahari dapat kita amati dengan baik di Pantai Pangandaran. Merupakan anugerah Tuhan, bahwa Obyek Wisata Pangandaran terletak di bagian pulau yang menjorok ke tengah laut, dimana letak Pangandaran diapit oleh dua buah teluk. Teluk ini bernama Teluk Pananjung, dimana terdapat keberadaan pantai Barat dan pantai Timur, sehingga fenomena keindahan sunset dan sunrise dapat diamati dari kedua pantai ini. Terbitnya matahari (sunrise) dapat kita amati di pantai Timur, sedangkan terbenamnya matahari (sunset) dapat kita lihat dan nikmati di pantai Barat Pangandaran (lihat gambar peta berikut ini).
Peta Wisata Pangandaran
(Sumber: mypangandaran.com)
Fenomena menikmati keindahan sunrise dan sunset diPantai Pangandaran, hanyalah salah satu dari beberapa aktivitas yang dapat dinikmati di Obyek Wisata Pantai Pangandaran. Masih banyak lagi aktivitas lainnya yang dapat dinikmati wisatawan, di antaranya berenang di pantai beserta segala fasilitas penunjang lainnya, seperti naik perahu pesiar, bermain boogie dan lain sebagainya. Belum lagi keberadaan Cagar Alam Pananjung, dimana wisatawan dapat menikmati wisata alam yang terdapat di dalamnya.
Tujuan utama wisatawan datang ke Pangandaran, dipastikan adalah karena daya tarik pantainya yang dapat direnangi. Khusus untuk kegiatan berenang, wisatawan dapat melakukan hal ini di pantai Barat Pangandaran. Untuk bahan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Pangandaran (Daerah Otonomi Baru/DOB Pangandaran) melalui Dinas yang bertanggungjawab menangani pengelolaan obyek wisata Pantai Pangandaran ini, penulis mohon agar mulai dilakukan penataan di lokasi tempat renang di pantai Barat Pangandaran ini. Yang penulis rasakan dan pasti dirasakan wisatawan lainnya, adalah ketidaknyamanan ketika kita melakukan aktivitas berenang di pantai Barat ini, dimana lokasi berenang bercampur dengan lalu lalang keluar-masuk perahu pesiar.
Sangat terasa nuansa kesemrawutan antara pengunjung yang sedang menikmati kegiatan berenang dengan berlalu lalang keluar masuknya perahu pesiar. Kadang aktivitas lalu lalang perahu pesiar ini dapat membuat wisatawan yang sedang asyik berenang mengalami kekagetan, karena tiba-tiba posisi perahu pesiar sudah ada di depan/belakang wisatawan, bahkan bisa terjadi kecelakaan tertabrak oleh perahu pesiar tsb. Wisatawan yang sedang menikmati kegiatan berenangpun, kadang “diminta” (sebenarnya sih dipaksa) mengalah untuk segera menjauhi jalur perahu pesiar oleh tanda suara tiupan peluit & bahasa isyarat tangan operator yang mengendarainya, karena perahu pesiar tsb bermaksud menuju ke atau berangkat dari pantai.
Foto Suasana Pantai Barat Pangandaran
(Dokumentasi Pribadi, 31 Desember 2014)
Harapan penulis kedepan, bisa saja salah satu alternatif solusi untuk mengatasi kesemrawutan di lokasi berenang di Pantai Barat adalah dilakukan Pendekatan Zonasi. Definisi zonasi berdasarkan KBBI adalah pembagian atau pemecahan suatu areal menjadi beberapa bagian, sesuai dengan fungsi dan tujuan pengelolaan. Berdasarkan Pendekatan Zonasi ini, pantai Barat Pangandaran dibagi menjadi beberapa lokasi (misalnya dua lokasi), dimana ditentukan lokasi yang khusus digunakan untuk kegiatan berenang (dengan kriteria lokasi aman untuk kegiatan berenang), serta ditetapkan juga dimana lokasi untuk aktivitas perahu pesiar.
Penulis meyakini dengan dilakukan pembagian lokasi (zonasi) sesuai fungsi dan tujuan pengelolaan masing-masing aktivitas ini, yaitu pemisahan lokasi aktivitas berenang serta perahu pesiar di pantai Barat Pangandaran. Hal ini akan memberikan kenyamanan aktivitas berwisata di pantai Barat menjadi lebih baik lagi. Wisatawan dalam menikmati aktivitas berenang dapat terawasi dengan baikoleh petugas pengawas (pengawasan wisatawan yang berenang menjadi relatif mudah karena terlokalisir di satu lokasi), dan aktivitas perahu pesiarpun tetap dapat beroperasi dengan lancar mencari rejeki mengantar/menjemput wisatawan yang berminat naik perahu pesiar.
Kenyamanan dan pelayanan prima kepada wisatawan adalah hal utama dalam usaha kepariwisataan, janganlah sampai karena ketidaknyamanan berenang di pantai Barat Pangandaran, wisatawan jadi enggan (kapok) berkunjung lagi ke Obyek Wisata Pantai Pangandaran. Jika hal ini yang terjadi, maka yang rugi adalah warga Pangandaran sendiri sebagai pelaku utama dan tuan rumah usaha kepariwisataan di Pangandaran.
Harapan penulis semoga indahnya fenomena sunset di akhir tahun 2014 merupakan penutup dari segala kekurangan yang ada di Obyek Wisata Pantai Pangandaran dan fenomena sunrise di tahun 2015 sebagai titik awal pembuka menatap hari dengan optimis dalam melakukan perbaikan pelayanan kedepan yang lebih baik bagi wisatawan. Melalui tulisan ini, semoga masukan dari penulis dapat menjadikan Obyek Wisata Pantai Pangandaran menjadi lebih baik lagi kedepannya, sehingga Pangandaran tetap selalu dan senantiasa menjadi tujuan utama tempat berwisata.
Akhir kata, matahari yang menyinari bumi masihlah tetap sama antara matahari pada hari kemarin di tahun 2014 dengan matahari pada hari ini di tahun 2015. Tetapi harapan dan kehidupan manusialah yang harus senantiasa berubah untuk menjadi lebih baik lagi, sesuai dengan ungkapan bahwa hari ini haruslah lebih baik dibanding hari kemarin, itulah esensi dari perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dalam hidup ini.
Semoga harapan kita agar kepariwisataan di negeri ini menjadi lebih baik lagi dapat terlaksana dan dikabulkan Tuhan YME, amin.
Semoga bermanfaat, Wass (ISH).
Pangandaran, 1 Januari 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H