Mohon tunggu...
Ida Rohmatul Auliyyah
Ida Rohmatul Auliyyah Mohon Tunggu... Guru - GURU TK MODERN AL-RIFA'IE

Pendidik Di TK Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi Kab. Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak PAUD dalam Bercerita

12 Desember 2022   16:59 Diperbarui: 12 Desember 2022   17:06 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Meningkatkan kemampuan anak untuk lebih dapat meniru bercerita dan menjawab pertanyaan dari guru"

 

Lokasi

TK MODERN AL-RIFA'IE

Lingkup Pendidikan

KELOMPOK B USIA 4-5 TAHUN

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan anak untuk lebih dapat meniru bercerita dan menjawab pertanyaan dari guru

Penulis

Ida Rohmatul Auliyyah, S.Psi

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa 4 dari 8 anak masih mampu meniru bercerita dan menjawab pertanyaan dari guru.

Kegiatan bercerita pada anak usia dini seringkali menjadi hal yang seru untuk disimak oleh anak-anak, namun seringkali dalam menyimak cerita anak mengalami kebosanan pada anak kelompok TK A (usia 4-5 tahun) disebabkan karena adanya permasalahan:

Pada Anak:

  • Anak menjadi kurang mampu menjawab pertanyaan guru
  • Anak lebih senang bermain sendiri tanpa mendengarkan cerita
  • Anak kurang mampu menceritakan kembali cerita dari guru
  • Anak kurang tertarik dengan cerita guru yang terlalu panjang dan bahasa yang kurang sederhana sehingga anak kurang mampu memahami dengan baik

Pada Guru:

  • Guru terbatas dalam penggunaan media bercerita dengan alat peraga
  • Guru yang kurang menggunakan intonasi dan mimik muka yang sesuai saat bercerita.

Pada Orangtua:

  • Kurang mengajak komunikasi anak di lingkungan rumah
  • Mengandalkan sekolah untuk perkembangan bahasa anak

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah melakukan identifikasi masalah dan wawancara terhadap kepala sekolah, dan teman sejawat, ada beberapa tantangan seperti:

  • Anak menjadi pandai bercerita dan memiliki antusias dalam kegiatan tanya jawab di sekolah
  • Guru mampu membuat media inovatif yang menyenangkan bagi anak
  • Orangtua yang lebih memahami kemampuan dan karakter anak

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Tantangan harus segera diatasi oleh guru profesional, diantaranya sebagai berikut:

  • Berkaitan dengan media pembelajaran
  • Guru bisa menggunakan media konkrit 3 dimensi yang lebih variatif dari yang sebelumnya digunakan, kemudian dikolaborasikan berbasis TPACK dan memunculkan HOTS serta metafora sehingga anak lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dalam hal ini menggunakan media "panggung boneka" beserta boneka tangannya yang terbuat dari kain flanel dibentuk sesuai tema dengan 2 ukuran, ukuran dewasa untuk guru dan ukuran kecil untuk anak-anak.
  • Cara bermain:
  • Anak menghias panggung bonek bersama
  • Anak menyusun bagian anggota tubuh boneka tangan
  • Guru bercerita terlebih dahulu menggunakan media boneka tangan dalam panggung boneka
  • Anak mulai menirukan bercerita ataupun cerita secara mandiri menggunakan media boneka tangan berukuran kecil dengan panggung boneka
  • Setelah usai bercerita anak mampu menjawab pertanyaan dari guru tentang isi cerita.
  • Menanyakan kembali isi cerita

Gambar 2. Menghias panggung boneka bersama

img20221028084611-6396f4d108a8b5365e3e56c2.jpg
img20221028084611-6396f4d108a8b5365e3e56c2.jpg
Gambar 3. Anak menyusun anggota tubuh boneka

img20221028083540-6396f4e2ee794a41e623d752.jpg
img20221028083540-6396f4e2ee794a41e623d752.jpg
Gambar 4. Guru memulai bercerita

img20221028090526-6396f4f9906beb70097af3b3.jpg
img20221028090526-6396f4f9906beb70097af3b3.jpg
Gambar 5. Anak menceritakan kembali ataupun bercerita secara mandiri dengan imajinasinya sendiri.

img20221028100133-6396f50f08a8b5365e3e56c5.jpg
img20221028100133-6396f50f08a8b5365e3e56c5.jpg
Gambar 6. Menanyakan kembali isi cerita
  • Berkaitan dengan model pembelajaran
  • Guru menggunakan model pembelajaran dengan model sentra/kelompok dengan urutan dari pendahuluan, inti dan penutup.
  • Berkaitan dengan penilaian
  • Guru dituntut untuk melakukan penilaian dengan 6 aspek perkembangan; NAM, kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, dan seni. Denga instrumen penilaian yang lengkap mulai ceklis, pencatatan anekdot, dokumentasi hasil karya serta kegiatan wawancara.
  • Berkaitan dengan tata cara bercerita.
  • Guru dituntut untuk melatih lagi intonasi suara dan mimik wajah serta gesture tangan yang luwes dalam bercerita agar anaka lebih tertarik dan mendalami isi cerita.

Dalam hal ini tidak hanya guru, Guru memberikan arahan dan pengertian kepada orangtua untuk berperan aktif juga dalam perkembangan bahasa anak dalam memahami dan kemampuan bercerita dengan meningkatkan komunikasi secara verbal pada anak di lingkungan tempat tinggal. Dengan sering dibacakan cerita ketika sebelum tidur, mengajak anak dalam berbagai kegiatan sederhana di rumah dengan diajak mengenal nama, ciri-ciri dan kegunaan barang di sekitar rumah.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari penerapan media "panggung boneka" dengan berbasis TPACK, HOTS dan Metafora membuat anak lebih antusias dan tertarik terhadap media, anak bisa lebih fokus mendengarkan cerita mulai awal hingga akhir dengan mendengarkan intonasi suara dan mimik muka serta gesture tubuh guru yang sesuai dengan peran yang diceritakan. Yang kemudian anak diberikan pertanyaan tentang isi cerita dan menceritakan kembali anak-anak mampu dengan cukup baik dan antusias. Ini menunjukkan bahwa media ini sangat efektif dalam pembelajaran anak usia dini pada kelompok A.

Kegiatan bercerita dengan media panggung boneka serta boneka tangannya perlu diberlakukan pada setiap kesempatan cerita di kelas, dengan tema disesuaikan sehingga anak lebih mudah untuk memahami isi cerita dan mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan lebih responsif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun