Mohon tunggu...
Ida Aini Fitriyah Aprilianita
Ida Aini Fitriyah Aprilianita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Terhubung merangkul yang terpisah, bertumbuh merangkul yang berbeda~🍃

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Pengaruh Konsep Dasar Prespektif Sosiokultural dalam Pendidikan

16 Oktober 2023   13:40 Diperbarui: 25 Oktober 2023   18:09 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 'mulai dari diri' saya mempelajari konsep dasar prespektif sosiokultural dalam pendidikan. Saya juga merefleksikan apa yang telah saya pahami dari pembelajaran sebelumnya dan dari pengalaman lain, seberapa berpengaruh nya faktor sosiokultural berpengaruh pada pendidikan. Selain itu dapat disimpulkan dengan di sajikan satu kasus, bahwa setiap orang memiliki hak untuk memperoleh pemerataan pendidikan di Indonesia bagaimana pun aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik yang dimilikinya. Untuk itu, dibutuhkan motivasi yang timbul dari dalam diri, dan beberapa faktor dukungan dari luar diri, termasuk faktor kondisi sosiokultural nya.

Pada 'Ekplorasi Konsep' saya mempelajari konsep-konsep dasar prespektif sosiokultural dalam pendidikan yang dapat membantu saya menjalankan peran saya sebagai calon pendidik profesional. Hal yang dibahas mengenai status sosial ekonomi (SES). Tujuan dari mempelajari SES ini adalah untuk mengintegrasikan literatur mengenai interaksi orang dewasa dan anak, menghubungkan faktor-faktor yang berhubungan dengan SES serta perbedaan dalam sosialisasi. Di sini, saya juga membuat kesimpulan dengan menjawab beberapa pertanyaan mengenai SES, serta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami.

Pada "Ruang Kolaborasi' saya dan rekan-rekan mempelajari studi kasus yang membahas prespektif sosiokultural dalam penerapan pendidikan di Indonesia. Dalam hal ini kami diberikan 3 kasus yang dimuat didalam buku cerita. Kami juga menganalisis faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam cerita-cerita tersebut dan pembelajaran apa yang dapat diperoleh dari hasil analisis ketiga kasus tersebut, kemudian kami berdiskusi dengan kelompok lainnya.

Dalam 'Demonstrasi Kontekstual' kami mempresentasikan hasil diskusi kelompok kami mengenai hasil studi kasus yang telah dianalisis, presentasi dilakukan secara online serta meng-upload tugas ini pada bagian ini. Pada bagian ini juga terdapat panduan berupa rubrik penilaian yang nantinya akan di lakukan oleh dosen pengampu dan rekan kelompok lainnya.
Hal penting yang saya pelajari dari proses demontrasi kontekstual ini, yaitu menjadi guru bukan hanya mengorbankan fisik saja namun guru juga harus siap mengorbankan seluruh fisik dan perasaan yang dimiliki. Karena ketika seorang guru mendidik dengan segenap perasaan (apa yang dilakukan tulus dari hati) maka peserta didik pun juga akan merasakan perasaan itu (akan sampai   ketulusan itu pada hatinya), dari sinilah akan muncul perubahan yang baik pada peserta didik tersebut.

Pada 'Elaborasi Pemahaman' yang sudah saya pahami yaitu bahwa ini merujuk pada posisi ekonomi atau status keuangan seseorang atau keluarga dalam masyarakat. SES dapat mencakup berbagai faktor, seperti pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dan tingkat sosial, dan sering digunakan untuk menggambarkan sejauh mana seseorang atau keluarga memiliki sumber daya ekonomi dan akses terhadap layanan dan kesempatan di masyarakat. Disini saya juga menyimpulkan mengenai pembelajaran terpenting yang didapatkan setelah mempelajari topik bahasan tentang status sosial ekonomi (SES) dan mengelaborasi kan jawaban sesuai dengan pandangan diri sendiri sebagai calon pendidik untuk kedepannya, entah itu tantangan yang sedang dibayangkan atau tantangan yang akan dihadapi dan yang sedang terjadi.

Pada 'Koneksi Antar Materi' saya melanjutkan keterhubungan antara topik satu dan topik dua ini, dimana saya menghubungkan pembahasan prespektif sosiokultural pada topik 2 yaitu tentang status sosial ekonomi (SES) dengan mata kuliah yang lainnya, seperti hubungan SES dengan pemahaman peserta didik dan pembelajarannya, hubungan SES dengan filosofi pendidikan Indonesia, hubungan SES dengan literasi dalam lintas mapel dan hubungan SES dengan prinsip pengajaran dan asesmen.

Pada 'Aksi Nyata' saya menjabarkan beberapa manfaat yang saya peroleh untuk persiapan saya sebagai calon pendidik yaitu dengan mempelajari Status Sosial Ekonomi (SES) :
1. Guru dapat lebih memahami siswa dan latar belakang mereka.
2. Guru dapat menyesuaikan pengajaran sesuai kebutuhan siswa.
3. Guru dapat mencegah stereotip dan diskriminasi berdasarkan latar belakang ekonomi.
4. Guru dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa.
5. Guru dapat membantu siswa mengatasi hambatan yang mungkin muncul akibat kondisi ekonomi mereka.
6. Guru dapat mendukung pendidikan yang lebih adil dan inklusif.
Ini membantu guru dalam memberikan pendidikan yang lebih baik dan berkeadilan bagi semua siswa.

Kesiapan saya saat ini masih di angka 8 karena menjadi guru tidak mudah seperti kata-kata yang saya tuliskan diatas, karena dalam mendidik anak, guru perlu memiliki keterampilan diri, bagaimana seorang pendidik harus mampu menghandle ketidakberdayaan yang dialami peserta didik, bagaimana menghandle resiko yang akan terjadi secara tiba-tiba dan hal-hal lain yang mungkin terjadi di luar kendali seorang guru tersebut. Maka dari itu, persiapan utama yang perlu di diasah lebih lanjut adalah persiapan mental saya sendiri agar dapat mengimplementasikan dengan baik dan optimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun