Mohon tunggu...
Ida Aini Fitriyah Aprilianita
Ida Aini Fitriyah Aprilianita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Terhubung merangkul yang terpisah, bertumbuh merangkul yang berbeda~🍃

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Prespektif Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik dalam Pendidikan Indonesia

2 Oktober 2023   19:15 Diperbarui: 25 Oktober 2023   18:09 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada topik 'mulai dari diri' sebelum proses pembelajaran dimulai yang saya pikirkan adalah bagaimana pengaruh perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik di dalam pendidikan, dan model pembelajaran apa yang dapat diterapkan dan disesuaikan oleh calon pendidik ketika dihadapkan dengan perbedaan ke empat faktor tersebut.

Pada topik 'eksplorasi konsep' saya mempelajari tentang sejarah singkat perjalanan pendidikan pada masa sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan. Pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia mengalami keterbelengguan pendidikan, di mana pada waktu itu pendidikan tidak murni untuk kepentingan bangsa sendiri, namun untuk kepentingan pemerintahan kolonial Belanda dan Jepang . Sehingga pada saat itu, pendidikan di Indonesia dijalankan secara terbatas dan tidak merata baik dari akses maupun tujuan pembelajarannya. Setelah kemerdekaan mendirikan berhasil mengalami kemajuan sesuai dengan yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantoro sebagai bapak pelopor pendidikan di Indonesia, meskipun dalam perkembangan dan kemajuannya, pendidikan tidak akan lepas dari faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik.

Pada 'ruang kolaborasi' saya dan rekan-rekan saya mempelajari implementasi dari kemerdekaan belajar yang terjadi pada saat ini dan apa saja upaya yang dapat dilakukan seorang pendidik untuk tetap menerapkan kemerdekaan belajar pada peserta didik di lembaga pendidikan. Model pembelajaran seperti apa yang dapat melepaskan keterbelengguan yang dialami oleh peserta didik agar mereka merdeka dalam belajarnya. Saya dan rekan-rekan saya juga mengidentifikasikan faktor penting seperti sosial, budaya, ekonomi dan politik yang mempengaruhi dan menghambat pendidikan di beberapa daerah terpencil, penerapan strategi pembelajaran seperti apa yang dapat diselesaikan dengan keberagaman tersebut. Serta manfaat yang didapat dan dijadikan gambaran bagi saya dan rekan-rekan saya sebagai calon pendidik di masa depan dalam mempelajari perspektif sosial, budaya,  ekonomi dan politik tersebut.

Pada 'demonstrasi kontekstual' saya membahas penerapan pembelajaran kurikulum merdeka dengan berdiskusi kelompok, dengan ini saya dan rekan-rekan saya dapat menemukan serta memecahkan permasalahan yang diberikan, sehingga memudahkan saya dalam memahami pembelajaran dan diharapkan mampu menerapkan hal tersebut ketika sudah terjun ke lapangan secara langsung.

Pada 'elaborasi pemahaman' saya mulai memahami tentang relevansi dari teori sosio kultural yang saling berhubungan. Sebelum proses pembelajaran Saya tidak tahu mengenai teori vygotsky dan setelah proses pembelajaran saya tahu akan hal tersebut. Di mana di dalam pembahasan sosiokultural membahas tentang multikulturalisme, mediasi dan potensi belajar. Saya ingin mempelajari lebih lanjut strategi pembelajaran yang dapat mendukung keberagaman dalam proses belajar.

Pada 'koneksi antar materi' ini saya telah menggambarkan koneksi materi perspektif sosial, budaya, ekonomi dan politik pada tugas sebelumnya dalam bentuk literasi berupa mind map. Berdasarkan hal tersebut saya mengetahui bahwa materi perspektif sosiokultural memiliki korelasi dengan materi pada mata kuliah lainnya, seperti filosofi pendidikan, pemahaman peserta didik dan pembelajarannya,  prinsip pengajaran dan asesmen serta literasi dalam lintas mata pelajaran, yang mana keterkaitan tersebut saling terhubung erat dan saling melengkapi serta mendukung satu sama lain.

Pada 'aksi nyata' saya bisa merefleksi pemahaman saya selama mempelajari mata kuliah ini dan menyiapkan diri untuk menghadapi situasi sosial, ekonomi,  budaya dan politik di dalam kelas. Kesiapan saya dari angka 1-10 adalah 8 karena sebagian besar telah memahami materi dan tingkat menerapkannya pada pembelajaran di kelas. Hal yang perlu saya persiapkan yaitu dengan memperbanyak referensi bacaan atau video pembelajaran yang membahas keberagaman tersebut, sehingga diharapkan bisa menerapkannya dalam pembelajaran yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun