Engkaulah sosok wanita langka masa kini.
Engkau bukan sekedar permaisuri.
Yang hanya duduk manis, segan karena dipuji.
Engkaulah bidadari berjiwa pemberani.
Namamu mewangi di bumi pertiwi.
Darah juangmu abadi di sanubari.
Engkau tak pernah mundur walau dicaci.
Bahkan jika harus mati, engkau pun tak peduli.
Semua bangga saat perangaimu datang.
Penindasan, pelecehan semua engkau tendang!.
Bantaian penjajah, engkau tentang!
Tanpa berbelit-belit dan berpikir panjang.
Engkau tak sudi, para wanita diperlakukan seperti jalang.
Engkau tak rela, mereka dimanfaatkan lalu dibuang.
Engkau pun tak ingin, mereka bernasib malang.
Terimakasih tiada terbilang....
Karena berkatmu, masa yang gelap menjadi terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H