BOYOLALI -- KKN Universitas Sebelas Maret Kelompok 115 berikan pelatihan pembuatan sabun cuci tangan pada masyarakat untuk meningkatkan kreativitas dan ekonomi masyarakat, tepatnya di dukuh Jegoran RT 08/RW 01, Desa Manyaran, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Rabu (25/08/2021).
Kelompok 115 KKN UNS yang berada di bawah naungan Dosen Pembimbingan Lapangan (DPL) Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. yang beranggotakan Sutikno (Pendidikan IPA), Ananta Bayu Aji (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Avinda Fahirani (Pendidikan Khusus/ Luar Biasa), Bagus Tri Pujiantoro (Ilmu Hukum), Daffa Azzahra (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Ega Noviashita Devi (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi), Faiza Aulia Rochma (Biologi), Ida Afriani (Biologi), dan Ahmad Trigunawan (Seni Rupa Murni).
Pelatihan pembuatan sabun cuci tangan dipilih sebagai program utama yang dilaksanakan oleh kelompok KKN UNS 115. Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai ini, mencuci tangan menggunakan sabun merupakan salah satu anjuran pemerintah dalam melakukan gerakan pencegahan penyebaran virus dengan 5M. Kebersihan tangan menjadi salah satu hal yang penting untuk dijaga karena tangan merupakan anggota tubuh yang paling sering melakukan kontak langsung dengan benda-benda.
Selain itu, kurangnya ketersediaan sabun cuci tangan cair yang ada di dukuh Jegoran, Desa Manyaran juga menjadi salah satu alasan. Pelatihan pembuatan sabun cuci tangan ini diperlukan untuk tetap menjaga kebersihan diri dari virus Covid-19 ini.Â
Masyarakat dapat membuat sabun cuci tangan sendiri untuk tempat cuci tangan di dukuh Jegoran, Desa Manyaran, sekaligus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan masyarakat dan lingkungan, meningkatkan perekonomian, dan pemberdayaan masyarakat.
Sasaran utama program pelatihan pembuatan sabun cuci tangan adalah muda mudi yang berada di dukuh Jegoran, Desa Manyaran. Muda mudi diharapkan mudah untuk memahami proses pembuatan sabun cuci tangan dan mempraktikannya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan cara menjual sabun cuci tangan tersebut.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sabun cuci tangan termasuk mudah untuk didapat dan harga yang terjangkau. Bahan-bahan tersebut antara lain texapon, air, pewangi, garam dapur (NaCl), dan pewarna makanan. Alat yang digunakan adalah ember dan pengaduk.Â
Langkah pertama masukkan texapon dan air sedikit demi sedikit aduk sampai rata. Tambahkan garam dapur (NaCl) aduk hingga rata hingga terlihat mengental. Masukkan pewarna makanan secukupnya, aduk hingga rata sesuai warna yang diinginkan. Terakhir masukkan pewangi jeruk nipis atau lemon aduk hingga rata. Sabun cair cuci tangan siap dikemas.
Selain itu, kelompok KKN UNS 115 juga berikan sosialisasi dan praktik mencuci tangan serta tata cara menyikat gigi dengan benar. Sasaran dari program ini adalah anak-anak yang berada di dukuh Jegoran, Desa Manyaran. Dilanjut dengan sosialisasi tata cara penggunaan masker dua lapis sesuai dengan anjuran pemerintah dan pembagian masker.
Adapun program-program penunjang lainnya yang dilakukan oleh kelompok KKN UNS 115 di Desa Manyaran di antaranya, pendampingan belajar secara daring maupun luring, pembudidayaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan media pupuk kompos dan polybag, pendampingan dan lomba cerdas cermat TPA, pembuatan tempat sampah (organik dan anorganik), promosi home produksi melalui media sosial daring, pembuatan dan pemasangan banner Covid-19, dan pemanfaatan botol bekas sebagai kerajinan tangan.Â
Melalui serangkaian rencana kerja yang dilakukan kelompok KKN UNS 115 di Desa Mayaran diharapkan dapat memperoleh wawasan tentang ilmu-ilmu baru yang disampaikan oleh teman-teman sekelasnya sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Manyaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H