Mohon tunggu...
ida widiastuti
ida widiastuti Mohon Tunggu... Pustakawan - sedang belajar menulis jejak

Ketika Mulut Berganti Pena, Ketika Bicara Berganti Tinta. Pergi di 2015 ....kembali di 2022. Hampir sewindu berkelana.. meski terkaget dengan tampilan kompasiana 4.0 . Kini aku pulang...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Digitalisasi Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sebuah Literasi Digital

8 Agustus 2022   12:14 Diperbarui: 8 Agustus 2022   15:58 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bila diamati, apa yang disampaikan Sandiaga tentu memiliki alasan, diantaranya karena dari 55% populasi Indonesia 70 juta jiwa  adalah generasi Z dan 75 juta jiwa milenial.  Dimana sifat utama generasi ini adalah memiliki agility(tangguh), creativity(kreatif), dan curiousity( keinginantaun).

Bagaimana dengan tantangan dan peluang digitalisasi? Sandiaga menegaskan bahwa di depan kita adalah peluang. Banyak tokoh-tokoh di dunia di bidang digitalisasi seperti Jeff Bezos pemilik amazon, Bill Gate dengan  Microsoft,dan Steve Jobs dengan apple. Peluang warga Indonesia sebenarnya sama dengan tokoh-tokoh pengembang digital.  Syaratnya adalah  bergandengan tangan, tumbuhkan jiwa entreupreunership, dan melakukan inovasi. 

Tentang inovasi ini, konsep bisa dilakukan konsep ATM yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi. Entreuprenuership juga harus didorong di lembaga-lembaga pendidikan. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam enterupreunership yakni melakukan Inovasi sebagai salah satu syarat sukses, melakukan adaptasi, dan kolaborasi.  Dari masapandemi yang lebih kurang 2 tahun kemarin  memberi  kita banyak pembelajaran seperti  digitalisasi dimana-mana, pentingnya kesehatan, sustainability, payment,  cyber security, dsb. Saat ini kompetisi juga harus bergandengan dengan kolaborasi sebagaimana jati diri bangsa Indonesia yakni gotong royong dan saling tolong menolong.

 " inovasi, adaptasi, dan kolaborasi hal tersebut harus dilakukan dalam bingkai 3G yakni Gercep/ Gerak Cepat, Geber/ Gerak bersama,  dan Gaspol(garap potensi online), dan juga  menerapkan konsep 3T yakni:  Tepat sasaran. Jangan jauh panggang dr api; Kedua  Tepat manfaat  mengenai apa yang benar-benar diperlukan; dan Ketiga adalah  Tepat waktu. Jangn pakai lama, jangan pakai ruwet "tandasnya  Menteri yang dikenal aktif bermedia sosial ini.

Diakhir kuliah umum, Sandiaga menyampaikan bahwa pemerintah telah berhasil memicu 5,54% pertumbuhan ekonomi, 350 000 pengangguran dikikis. Tapi masih banyak PR  yang harus dikerjakan.  Biaya hidup, pendidikan, kesehatan, dsb . Karena itu Sandiga menyampaikan kepada anak-anak muda: "You are the future  Yoau are the change,  Kalian adalah masa depan dan perubahan itu sendiri!!"  tambahnya.

Ditutup dengan ajakan untuk wujudkan Indonensia emas, masyarakat  adil dan makmur, Baldatun thayibatun Wa Rabbun Ghafur(negeri yang mengabungkan kebaikan alam dan penduduknya). Kuliah umum selama lebih kurang 20 menit ini menambah pengetahuan kita tentang literasi digital khususnya di bidang ekonomi kreatif.  Selain itu ada banyak poin positif yang bisa dijadikan alasan  untuk mengambil keputusan penting, tidak hanya terkait semangat entreperenuership bagi generasi muda. Sesungguhnya ini juga mengingatkan kita akan hakikat hidup, yang terus berputar, bergulir bersama jamannya, tidak pernah berlama-lama di satu titik. Maka belajar sepanjang hayat sebagaimana titah Ilahi adalah sebuah keniscayaan. Allahu'alam.

Jember, 7 Agustus 2022

ida

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun