Mohon tunggu...
ida widiastuti
ida widiastuti Mohon Tunggu... Pustakawan - sedang belajar menulis jejak

Ketika Mulut Berganti Pena, Ketika Bicara Berganti Tinta. Pergi di 2015 ....kembali di 2022. Hampir sewindu berkelana.. meski terkaget dengan tampilan kompasiana 4.0 . Kini aku pulang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Sudah Belom???"...”Prikitiwwww”...

24 Februari 2010   07:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:46 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat sore sahabat kompasiner semua…..

Melihat anak-anak tumbuh sehat dan cerdas, pasti akan sangat berbahagia kan? Anak-anak penyejuk mata di saat lelah menggunung… atau bisa juga kadang menambah kelelahan kita makin menggunung he..he…

Ane..mo berbagi cerita. Minggu sore kemarin, di saat-saat lelah karena aktifitas seharian, si sulung Farhat main petak umpet sama adeknya, halwa.

“Dek..sekarang kamu yang ngumpet yah? “ pinta AA sambil ngos-ngosan karena lebih dari 6 kali balikan lari nyari tempat sembunyi sepanjang gang rumah kami.

“Ayo!!” kata halwa semangat dengan senyum mengembang yang selalu menggemaskan.

Aa Farhat menutup muka dengan keduatangannya.

“sudah belum?”

“belom” seru adeknya sambil ngeloyor.

“sudah belom?”

“belom” masih juga dijawabnya sambil lari. Di usia yang hamper tiga tahun,badanya yang montok bin semok, menambah lucukala dia lari terbirit-birit nyari tempat sembunyi. Saya nyengir, ha..ha..owww she is element of me !!!..he..he..

“sudah belom dek???” suara AA melengking mulai nggak sabar. Dan taukah apa jawabnya kemudian? Ini yang membuat saya tertawa enak. Dari balik semak, dengan suara yang pede halwa menjawab :

“prikitiwwwww”idih korban sinetron . Kami tertawa terbahak-bahak, termasuk si Sulung yang dengan mudah mengenali dari mana asal suara. Setelah ketemu, diulangi lagi, dan selalu ketika Tanya “sudah belum” itu keluar, di jawabnya dengan “prikitiiiiiwww” kalo dia sudah menemukan tempat sembunyi. Begitulah bocah 3 tahun itu dengan berbagai pose yang mengundang tawa kami. Kadang dia sembunyi menenggelamkan sebagian badannya ke balik pohon, tapi teledor merapikan bagian pantatnya yang nyembul ke luar..he..he.. aya-aya wae..

Ahaaa… jadi ingget permainan & petualangan masa kecil:

Sondlah;ucing-ucingan; Baren;Ngadu siki; bikin senjata pelepah pisang; bikin mobil jeruk bali; ngojay di sungai; nyari tutut di puluhan sawah;maen panjat di tebing sumber air ; dan yang ga kalah seru maen layangan, plus buat rumah dari tumpukan jerami pasca panen, wooowwww… what a wonderfull memories!!!

Ah sayang seribu sayang… belum tentu pengalaman indah itu bisa dinikmati generasi anaku. Yang terpetak di gang perumahan, serba sempit, dan mungkin membosankan. Tersita waktu oleh si kotak hidup yang mengenalkannya dengan naruto, doremon, avatar, spongebob, dan tentu saja si “prikitiiiiwwww”. hmmm...ah gini saja..ayo ramai2 bilang ke anak-anak:

“sayang…ayah dan ibu lebih senang melihat kalian maen pasir, maen air, maen mobil2an,maen sama temen2 di luar lho..daripada nonton TV …” sungguhhhh nak, itu lebih baik dan menyenangkan!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun