Mohon tunggu...
Ida Hindasah
Ida Hindasah Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Magister Pascasarjana S2 Institute Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

28 Oktober 2020   21:17 Diperbarui: 24 Mei 2021   18:18 24183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dasar pendidikan selanjutnya yaitu Budi Pekerti. Menurut KHD, budi pekerti adalah perpaduan harmonis antara pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat. Hal ini menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendidikan. Budi pekerti merupakan modal dasar kebahagiaan yang berperi-kemanusiaan. Budi pekerti merupakan kunci untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan hidup (harmoni).

Selanjutnya, menurut KHD, Permainan anak itulah pendidikan. Ki Hajar Dewantara (Pendidikan, halaman 241). Dalam hal ini pendidik harus memahami bahwa kodrat anak adalah bermain. Melalui permainan, pendidik dapat menuntuk tumbuh kembangnya kodrat anak dan mengembangkan budi pekerti anak. Bermain dapat diintegrasikan sebagai bagian dalam pembelajaran di sekolah.

Pendidikan haruslah berpihak pada murid. Pendidik harus menghamba pada Sang Anak, lebih mementingkan Sang Anak daripada karirnya sendiri. Segala sesuatu yang pendidik lakukan ikhlas dan berpusat pada anak. Pendidik dengan niat ikhlas dan suci hati, terlepas dari segala ikatan berniat menghamba pada Sang Anak. Ada pepatah mengatakan : "wahai pendidik, gantungkanlah masalah pribadimu di gagang pintu rumahmu ketika kau akan menemui murid-muridmu."

Merdeka belajar memberikan kebebasan kepada anak untuk berekpresi, berinovasi, berkarya dan berkolaborasi, tanpa paksaan dan ancaman hukuman. 

"Ganjaran dan hukuman itu tidak diberikan, untuk menjaga jangan sampai anak biasa bertenaga hanya kalau ada untung (ganjaran) atau hanya karena takut akan mendapat hukuman." Ki Hadjar Dewantara (Pendidikan, halaman 399 -- 400).

Anak-anak rusak budi pekertinya, disebabkan selalu hidup dibawah paksaan dan hukuman, Ki Hajar Dewantara (Pendidikan, halaman 13) Peran pendidik menuntun kebebasan anak tersebut untuk mencapai kebahagiaan lahir batin dan keselamatan anak sesuai dengan kodratnya masing-masing. Dalam merdeka belajar, setiap guru adalah murid dan setiap murid adalah guru. 

Pendidikan dapat diperoleh dimana saja, kapan saja dan dari siapa saja. Sekolah bukan satu-satunya tempat untuk memperoleh pendidikan. Setiap rumah adalah sekolah, setia[ sekolah adalah rumah, bahkan di jalan atau di hutan sekalipun kita dapat belajar sesuai kodrat. Pendidikan tidaklah terbatas "hanya" oleh dinding-dinding kelas yang selama ini kita lihat.

B. Refleksi Mandiri

Selanjutnya, terkait dengan pemikiran saya setelah memahami dan merefleksikan pemikiran dari Ki Hajar Dewantara, ada beberapa hal yang menjadi poin pokok refleksi tersebut, diantaranya :

1.   Apa yang saya percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum saya mempelajari modul 1.1?

Awalnya saya memperlakukan siswa seperti burung dalam sangkar. Artinya siswa cukup melaksanakan pembelajaran di dalam kelas bersama guru. Semua telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan target kurikulum. Semua terjadwal. Menu makanan ditentukan oleh pemiliki burung, artinya menu pembelajaran telah diatur oleh guru. 

Mula-mula memang saya meyakini bahwa siswa adalah kertas kosong yang harus dijejali dengan ilmu pengetahuan. Tugas guru adalah untuk mentransfer pengetahuan. Apa yang guru ketahui diberikan kepada peserta didik sebagai suatu paket ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun