Selama lima hari, anggota BLK Desa Kebonadem sudah berhasil memproduksi sebanyak 70 kerajinan tangan, yang terdiri dari vas bunga, topi, outer (blazer), yang diproduksi oleh 13 orang. Hasil dari kerajinan tangan ini akan ditampung oleh Toko UMKM Desa Kebonadem dan Toko UMKM Kecamatan Brangsong. Toko UMKM tersebut hanya sebagai tempat untuk menampung hasil UMKM masyarakat Desa Kebonadem dan Kecamatan Brangsong. Untuk pemasarannya selain menggunakan metode offline di toko, juga menggunakan metode pemasaran online seperti Instagram, facebook, shopee, tokopedia, dan Lazada.
Jumlah UMKM yang menitipkan hasilnya juga tergolong banyak, penjualan hasil UMKM dikelola oleh pemerintah Desa Kebonadem dan pemerintah Kecamatan Brangsong. Pihak pemerintah tidak meminta hasil penjualan sedikitpun, karena hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk membantu menstabilkan ekonomi masyarakat.
 Untuk mempermudah penjual dan pembeli, transaksi dalam penjualan ini selain cash juga bisa dilakukan menggunakan m-banking maupun e-wallet, seperti gopay, ovo, shopeepay. Dengan digitalisasi ini kurang lebih sangat membantu mempertahankan UMKM ditengah kondisi pandemi seperti sekarang.
Bagi masyarakat Desa yang tidak paham dengan penggunakan media digital pemerintah Desa dengan sigap membantu memberikan hasil penjualannya secara cash disertai dengan pelaporan hasil penjualan setiap bulannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H