Mohon tunggu...
Ida Fadhila
Ida Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Daily Routine KKN RDR 77 Kelompok 38

Mahasiswi Ekonomi Islam UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangi Angka Stunting, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Melakukan Posyandu Door To Door

13 November 2021   09:31 Diperbarui: 13 November 2021   09:53 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Kelompok 38, pada hari Jumat 5 November 2021 melaksanakan posyandu secara door to door di Dukuh Bentur Kelurahan Purwosari. Posyandu Door to Door dipelopori oleh Puskesmas Karang Malang sebagai salah satu upaya pencegahan stunting  pada balita di masa pandemic covid-19.

Sebelum melaksanakan kegiatan posyandu door to door semua anggota KKN kelompok 38 berkumpul dirumah Ketua RT 01 Dukuh Bentur yaitu Bu Salis. Beliau merupakan salah satu kader posyandu di Dukuh Bentur. "Sebagai salah satu upaya pencegahan stunting pada balita, kita sebagai kader posyandu harus selalu mengecek keadaan balita satu bulan sekali. Karena sekarang masih dalam kondisi pandemic covid-19, sudah sejak tahun lalu kita selalu mengadakan posyandu door to door agar para balita tetap terpenuhi vitain, iminusasi dan perkembangan bulanan setiap anak." Jelas Bu Salis.

Untuk itu kami mahasiswa berinisiatif untuk membantu posyandu door to door yang dilaksanakan di Dukuh Bentur yang terdiri dari satu RW dan tiga RT. Jumlah balita di sini tergolong banyak. Menurut penuturan Bu RW Umi, terdapat total 90 balita dalam satu RW. Posyandu dilaksanakan setiap tanggal 5 ditiap bulannya. Dan dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB.

Sebelum pelaksanaan posyandu biasanya tiap RT menyediakan makanan seperti jus, MPASI, dan makanan ringan lain yang akan dibagikan kepada para balita. Setiap RT di Dukuh Bentur memiliki 2 kader posyandu yaitu Bu RT dan satu warga yang ditunjuk untuk membantu. Dalam pelaksanaannya masing-masing 5 mahasiswa laki-laki dan perempuan ikut dengan masing-masing kader posyandu untuk melaksanakan posyandu di masing-masing RT 1, Rt 2, dan RT 3.

Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan posyandu pada balita yaitu pemantauan apakah ada gejala stunting pada anak, seperti pertumbuhan melambat, wajah tampak lebih muda dari anak seusianya, pertumbuhan gigi melambat, performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajar, usia 8-10 tahun anak menjadi pendiam, berat badan balita yang cenderung terus menurun, mudah terserang penyakit dan infeksi, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar lengan, pengukuran lingkar kepala, dan pemberian vitamin.

Jika terdapat balita yang berat badan ataupun tinggi badannya tidak sesuai dengan umur balita pada umumnya, para kader akan memberikan tindakan lanjutan dengan memberikan rujukan dan saran kepada orang tua balita untuk segera memeriksakan balitanya ke puskesmas Karang Malang.

Dari hasil pelaksanaan posyandu door to door ini, sebanyak 90 balita dinyatakan sehat dan tidak ada balita yang mengalami kelainan, kekurangan gizi, ataupun memiliki gejala stunting. Dan saat pelaksanaan posyandu door to door semua pihak yang menjalankan posyandu selalu mematuhi protokol kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun